Beda Jalan Dua Sahabat Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Erwin Aksa

Erick Thohir, Erwin Aksa sudah menjalin persahabatan dengan Sandiaga Uno sejak lama, namun beda pilihan.
Beda Jalan Dua Sahabat Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Erwin Aksa. (Foto: Tagar/Istimewa/Rully Yaqin)

Jakarta, (Tagar 1/4/2019) - Erick Thohir dan Erwin Aksa sudah menjalin persahabatan dengan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno sejak lama. Namun, keduanya memiliki jalan politik yang tidak sama atau berbeda.

Persahabatan Erick dan Sandiaga terjalin sejak mereka dibangku sekolah, hingga menempuh perkuliahan di Negeri Paman Sam. Erick kuliah di Glendale University, lalu meneruskan S2 nya di National California University, Amerika Serikat. Sedangkan Sandiaga Uno di Wichita State University yang kemudian melanjutkan study di George Washington University, Amerika Serikat.

Erick dan Sandiaga sejak masa sekolah sudah dikenal memiliki kepintaran yang mumpuni. Terbukti dari gelar master of business administration (MBA) di belakang nama keduanya. 

Sejak menyelesaikan study, mereka mengasah ilmu bisnis di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Saat itu Sandiaga menjadi Ketua Umum HIPMI periode 2005-2008, dan Erick masuk dalam bagian kepengurusan. 

Erick terlahir dari keluarga pebisnis kelas atas. Ayahnya, Teddy Thohir merupakan salah satu pendiri atau co-owner Grup Astra International bersama William Soeryadjaya. Sementara kakak laki-lakinya, Garibaldy atau Boy Thohir juga dikenal dalam berbagai bisnis termasuk bisnis pembiayaan publik seperti Wom Finance dan pada 2015 merupakan Presiden Direktur PT Adaro Energi Tbk. 

Di Adaro, Sandiaga Uno juga pernah bergabung. Dia menjabat sebagai Direktur walau akhirnya pada 16 April 2016, Sandi diketahui mengundurkan diri.  

Erick dan Sandi juga pernah mengelola bisnis bersama mendirikan Angel-eQ Network yaitu jaringan angel para investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk menindaklanjuti proposal bisnis startup yang masuk ke meja mereka. 

Melalui jaringan ini, para technopreneur yang sudah diseleksi bisnis startupnya akan mendapatkan pendanaan. Sebagai bagian awal pengucuran dana, investor biasanya akan meminta bagian saham dalam bisnis tersebut.

Meskipun sudah bersahabat sejak masa sekolah, mereka memiliki pandangan politik yang berbeda. Bahkan kini keduanya berada di jalur berbeda dalam menghadapi Pilpres 2019. 

Erick Thohir diketahui, Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno yang merupakan Cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto. 

Sebagai timses dari Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick harus berjuang melawan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01 nantinya di Pilpres 2019. 

Namun dalam persaingan di Pilpres 2019 ini, Erick mengaku tak membuat persahabatan mereka retak. Itu karena menurut Erick masa lalu dan masa depan tidak bisa dilupakan dan dipisahkan begitu saja. 

Sandiaga Uno dan Erwin Aksa

Hal yang berbeda ditunjukkan Erwin Aksa. Erwin yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Bidang koperasi dan UKM DPP Golkar memberikan sesuatu yang mengejutkan, secara terbuka ia mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. 

Padahal partai yang menaunginya itu merupakan partai koalisi yang harus memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai capres dan cawapres lima tahun mendatang. 

Keputusan dari keponakan Jusuf Kalla ini, berdampak serius terhadap posisinya di Partai Golkar. Erwin kini non-aktif di partai berlambang pohon beringin tersebut. 

Erwin Aksa mantap dengan pilihannya untuk mendukung penuh Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Pria kelahiran Makassar itu, mempunyai alasan tersendiri mengapa memberikan dukungan kepada paslon nomor urut 02. Alasannya, karena Erwin dan Sandiaga sudah bersahabat sejak lama. Hal ini yang membuat pria kelahiran 7 Desember 1975 harus mengubah haluan ke Sandiaga. 

Erwin Aksa dan Sandiaga Uno pernah meneruskan study di  Amerika Serikat. Erwin mengambil jurusan Ekonomi University of Pittsburgh, Pennsylvania. Sedangkan Sandiaga Uno di George Washington University, Amerika Serikat. 

Sejak menuntaskan study, persahabatan keduanya terjalin erat berkat HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Sandiaga, secara usia lebih tua dari Erwin, ia menjabat Ketua HIPMI periode 2005-2008. 

Erwin merupakan penerus Sandiaga sebagai Ketua HIPMI periode selanjutnya yakni 2008-2011. 

Dari sana jalinan persahabatan mulai terlihat. Keduanya juga pernah bersama-sama aktif di Kadin (Kamar Dagang dan Industri). Saat itu Sandiaga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) KADIN sejak 2004. Sedangkan Erwin Aksa menjabat Wakil Ketua KADIN Bidang Konstruksi dan Infrastruktur.  

Selain alasan persahabatan, Erwin juga menilai Prabowo dan Sandiaga mampu memimpin negara lima tahun kedepan, karena dirinya mengetahui Sandiaga sangat memahami perekonomian dan dunia bisnis. 

Sebelumnya, Erwin pernah mendukung Sandiaga Saat Pilgub DKI Jakarta 2017. Saat itu Sandiaga berpasangan dengan Anies Baswedan. Kala itu ia masih aktif di Partai Golkar yang berpihak ke pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Bahkan, sempat disebut-sebut meminjamkan helikopter kepada Anies untuk kepentingan pilgub. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.