Makassar - Darije Kalezic menjadi salah satu pelatih yang sukses membawa PSM Makassar menjuarai Piala Indonesia musim 2019 lalu. Juara itu sukses mengobati kerinduan para suporter, setelah puasa gelar selama 19 tahun.
Kesuksesan Darije bersama PSM tak sejalan saat ia melatih klub MVV Maastricht yang bermain di Divisi 1 Liga Belanda. Pada musim 2019-2020, tim asuhan Darije Kalezic baru memenangkan dua pertandingan dari 10 Laga yang mereka jalani.
Kami memainkan sepakbola kurang dari biasanya. Strategi yang kami buat sebelum pertandingan juga tidak berjalan baik.
Bahkan lima laga terakhir timnya tidak pernah meraih kemenangan sekalipun. Tujuh laga itu yakni imbang 3-3 saat berhadapan dengan Jong AZ, kemudian kalah 2-0 di kandang saat menjamu Go Ahead Eagles.
Selain itu, pelatih yang dikenal tegas itu kembali menelan kekalahan 2-0 saat menantang tuan rumah Excelsior. Pada laga selanjutnya, MVV Maastricht menelan kekalahan menyakitkan 5-1 dari Jong Ajax.
Terakhir saat berhadapan tuan rumah Helmond, tim Darije harus puas dengan hasil imbang 1-1. Gol dari MVV Maastricht dicetak oleh Thomas van Bommel yang merupakan anak dari Legenda sepakbola Belanda Mark van Bomme.
Pemain kelahiran 11 Juli 2002 masuk menjadi pemain pengganti. Dimenit akhir dia mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Namun laga itu merupakan pertama bagi sang pemain, sebab dia bukan andalan Darije dalam 10 laga terakhir.
Pelatih Darije Kalezic mengatakan, meraih satu poin di kandang lawan cukup baik. "Meraih satu poin di masa injury terasa seperti kemenangan," kata Darije yang dilansir dari situs resmi klub MVV Maastricht, Selasa 3 November 2020.
"Kami memainkan sepakbola kurang dari biasanya. Strategi yang kami buat sebelum pertandingan juga tidak berjalan baik. Kami tahu di mana kelemahan lawan dan kami terlalu sedikit memanfaatkannya. Kami bermain di babak kedua. gelisah. Tapi kami tetap berdiri meski ada celah. 20 menit terakhir kami mampu meningkatkan tekanan pada Helmond secara signifikan, sehingga kami telah mengambil poin yang pantas," tambahnya.
Sementara itu, Thomas van Bommel merasa senang karena mampu mencetak gol pada laga itu.
"Saya senang bisa menjadi sangat penting bagi tim. Saya melihat umpan dari Zeegers datang, yang dihentikan dengan buruk. Bola datang tepat di depan kaki saya dan saya memutuskan untuk segera mengambilnya," katanya. []