Semarang - Pemprov Jawa Tengah mencatat realisasi investasi asing di Batang dan Jepara menjadi tertinggi di wilayahnya. Adanya investasi, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kawasan industri sangat berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja. Dari data tahun 2016 sampai triwulan I, II, dan III tahun 2020 serapan tenaga kerja sangat besar.
Serapan tersebut, lanjut ganjar, sangat penting karena menjadi salah satu strategi untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Realisasi investasi PMA kami juga bagus, paling tinggi Batang dan Jepara masing-masing 35 persen. Jepara ini cukup agresif dan saya sempat was-was karena tukang ukir ingin berubah menjadi buruh. Bupati sudah saya minta segera ambil sikap, khususnya industri furniture harus kita protek. PMDN kita juga lebih besar, tertinggi ada di Kabupaten Tegal, lalu Kota Semarang dan Grobogan," beber Ganjar di Semarang, Minggu, 29 November 2020.
Realisasi investasi PMA kami juga bagus, paling tinggi Batang dan Jepara masing-masing 35 persen.
Ganjar menambahkan, terkait hal tersebut, pihaknya ingin membuka kawasan industri baru sekaligus rintisan pertanian yang terintegrasi. Kemudian mendorong pengembangan kawasan industri di daerah penyangga.
Tidak hanya itu, kolaborasi dengan kawasan industri yang sudah ada, baik di Jawa Tengah maupun di daerah lain, juga akan lebih diakselerasikan guna meningkatkan daya saing global.
"Kami juga ingin industri kecil mendapatkan tempat dan mengembangkan industri masa depan yang ramah lingkungan atau yang bisa melengkapi industri masa depan yang ramah lingkungan," katanya.
Baca juga:
- Jokowi: UU Cipta Kerja Positif untuk Iklim Usaha & Investasi
- Alhamdulillah, BKPM Eksekusi Investasi Mangkrak Rp 474,9 T
- Rencana Investasi Tesla di Indonesia, Jokowi Kirim Tim ke AS
Sementara itu, pembangunan kawasan industri di Brebes juga masih masuk dalam rencana prioritas Jawa Tengah. Saat ini Ganjar masih menunggu jawaban dari pemerintah pusat agar Kawasan Idustri Brebes masuk dalam prioritas nasional.
"Kami butuh kecepatan untuk ini. Harapannya ini menjadi proyek strategis nasional tapi sampai hari ini belum keluar suratnya. Harapan saya dari Kemenperindag datang untuk mewakili agar percepatan ini tidak hanya menjadi slogan saja," imbuh Ganjar. []