Bapenda Turut Meriahkan Festival Rebus Makassar

Bapenda Makassar memeriahkan Festival Rebus Makassar, Minggu, 27 Maret 2022.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar Firman Pagarra didampingi Pejabat Struktural serta Staf Bapenda Makassar memeriahkan Festival Rebus Makassar, Minggu, 27 Maret 2022.

Makassar - Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar Firman Pagarra didampingi Pejabat Struktural serta Staf Bapenda Makassar memeriahkan Festival Rebus Makassar, Minggu, 27 Maret 2022.

Firman Pagarra menyampaikan bahwa “tujuan Festival Makassar Rebus ini untuk menggalakkan pola makan sehat dengan memakan makanan rebus minimal sehari dalam seminggu. Juga bertujuan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng”.

Pukul 10.10 tadi, seluruh Tim Bapenda Kota Makassar meneriakkan yel yel “Makassar Sehat Dengan Rebus”. Kegiatan diakhiri dengan membagikan makanan rebus kepada beberapa pengendara jalan.

Senada, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengakui festival rebus dilaksanakan sebagai bagian kampanye menekan penggunaan minyak goreng. Termasuk ajakan hidup sehat lewat masakan yang direbus.

“Saya meminta seluruh masyarakat Makassar saatnya kita membangun kehidupan hidup sehat. Kan kita punya ada PHBS (perilaku hidup sehat dan bersih). Ini program pemerintah pusat,” ujar Danny.[]

Berita terkait
Wali Kota Makassar Rebus Bahan Pangan, Ajak Warga Sukseskan Peluncuran Festival Rebus Makassar
Danny mengatakan semarak festival rebusan ini juga dapat meningkatkan ajang silaturahmi di sekitar rumah.
Rakerda, Indira: Program Kerja Unggulan Kami Dukung Makassar Menuju Kota Metaverse
Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail menekankan agar pelaksanaan program kerja, haruslah tepat sasaran.
Sambut Ramadhan, Sekda Kota Makassar Ikuti Rakor Kestabilan Harga
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Muh Ansar, ikuti rapat dengan agenda koordinasi kestabilan harga dan ketahanan pangan.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi