Banyak Siluman Senang Adu Domba Jokowi dan Prabowo

Waketum Gerindra Arief Pouyono menyatakan banyak yang berusaha adu domba Prabowo dan Jokowi, serta Mega, setelah putusan MK.
Jokowi Prabowo berpelukan. (Foto: Instagram/@kantorstafpresidenri)

Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Pouyono menyatakan tidak sedikit orang yang selalu berusaha mengadu domba Prabowo dan Jokowi, serta juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Itu terjadi setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Banyak lelembut-lelembut, siluman yang ingin menghancurkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, dengan cara terus mengadu domba Prabowo dan Jokowi, Ibu Mega dan Prabowo, serta antara Gerindra dan PDI Perjuangan pasca putusan MK," kata Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, seperti dilansir dari Antara.

Banyak yang merasa was-was kalau Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar dan PKB bersatu untuk melaksanakan pembangunan bagi bangsa dan negara agar menjadi lebih.

Pesta demokrasi sudah usai dan syukur kepada Allah karena negeri kita selamat dari perpecahan.

Prabowo dan Ibu Mega itu, menurut Arief, sangat dekat secara pribadi dan bersahabat kental. Prabowo sangat menyukai nasi goreng yang dimasak oleh Ibu Mega. Ketua Umum Partai Gerindra itu sangat menghormati Ibu Mega. 

Banyak orang tidak menyukai kedekatan itu dengan mempermasalahkan hal-hal sepele, seperti tidak adanya ucapan selamat dari Prabowo-Sandi kepada pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Padahal keduanya yang mewakili Gerindra sangat menghormati dan patuh dengan putusan MK tentang sengketa Pilpres.

Maknanya Jauh Lebih Tinggi

Arief menyatakan bahwa makna menghormati dan patuh terhadap putusan MK itu jauh lebih tinggi nilainya daripada hanya sekedar mengucapkan selamat. Begitu pula dengan Joko Widodo, sebagai figur orang Jawa juga akan lebih senang dan bangga dengan penghormatan yang dilakukan Prabowo-Sandi terhadap putusan MK.

Penghormatan terhadap putusan MK tersebut menjadi barometer kalau Pilpres 2019 telah berjalan secara demokratis dan tidak ada bukti kecurangan karena telah dibuktikan oleh MK secara konstitusional.

Lebih lanjut, dia mengajak semua khalayak dan masyarakat yang memiliki rasa cinta terhadap tanah air untuk bergandengan tangan melawan sebagian pihak yang selalu memperkeruh suasana kedamaian.

"Pesta demokrasi sudah usai dan syukur kepada Allah karena negeri kita selamat dari perpecahan," jelas Arief. []

Baca juga:


Berita terkait