Bangun Kebersamaan, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Digelar Hingga 2 Maret

Bangun kebersamaan, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta digelar hingga 2 Maret. Selama berlangsung, pengunjung dapat menikmati ragam kuliner dan budaya Tionghoa.
KARNAVAL PEKAN BUDAYA TIONGHOA YOGYAKARTA 2018: Peserta mengikuti kirab saat karnaval pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2018 bertajuk Harmoni Budaya Nusantara di Titik Nol Km Yogyakarta, Sabtu (24/2). Acara yang dihadiri oleh ribuan warga dari berbagai elemen itu menjadi penanda dimulainya perhelatan PBTY 2018 yang akan berlangsung hingga 2 Maret 2018. (Foto: Ant/Andreas Fitri Atmoko)

Yogyakarta, 25/2 (Antara) – Bertajuk “Harmoni Budaya Nusantara”, kirab karnaval Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2018 yang telah dibuka di Titik Nol Km Yogyakarta, Sabtu (24/2), akan diselenggarakan selama satu pekan mulai Sabtu (24/2) hingga 2 Maret bertempat di sepanjang Jalan Ketandan.

Acara yang dihadiri ribuan warga dari berbagai elemen itu menjadi penanda dimulainya perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2018.

Ketua Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2018 Tri Kirana Muslidatun mengatakan, selama kegiatan PBTY berlangsung, pengunjung dapat mencoba berbagai kuliner nusantara dan Tionghoa.

"Ada 149 stan kuliner yang berpartisipasi di sepanjang Jalan Ketandan," kata Tri Kirana Muslidatun.

Selain mencoba kuliner, pengunjung PBTY juga dapat mencoba berbagai kegiatan lain seperti menonton pertunjukan wayang potehi, mengecat wajah wayang potehi hingga menikmati sajian lampion di Imlek Light Festival.

Ia menyebutkan, melalui tema "Harmoni Budaya Nusantara", panitia ingin menegaskan bahwa Yogyakarta dalam keadaan rukun dan harmonis.

“Yogyakarta adalah 'city of tolerance'," ujarnya.

Pembukaan PBTY XIII ditandai dengan karnaval budaya dari Taman Parkir Abu Bakar Ali hingga Alun-Alun Utara Yogyakarta menampilkan berbagai sajian, mulai dari naga barongsai, tarian, hingga maskot Anjing Tanah.

Ribuan warga rela berdesak-desakan di sepanjang rute yang dilalui untuk menikmati kemeriahan yang ditampilkan.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta menjadi wadah bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun semangat kebersamaan sebagai bangsa Indonesia.

"Harapan saya, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ini menjadi tempat untuk bersama-sama membangun semangat ke-Indonesiaan," kata Sri Sultan HB X saat membuka PBTY XIII di Alun-Alun Utara Yogyakarta, Sabtu (24/2) malam.

Menurut Sri Sultan HB X, PBTY XIII yang menampilkan beragam kegiatan seni budaya nusantara yang berpadu dengan seni budaya Tionghoa menjadi media yang baik untuk menyatukan seluruh elemen masyarakat yang terlepas dari berbagai urusan politik termasuk berita-berita "hoax".

Gubernur juga mengingatkan agar seluruh pihak untuk saling menjaga diri dalam pergaulan, terlebih DIY sudah menjadi lokasi uji coba untuk merusak toleransi melalui kekerasan.

"Warga Tionghoa pun demikian, harus bisa menjaga diri dalam pergaulan, perbuatan, dan perkataan, serta mencoba untuk tidak menimbulkan kecemburan sosial," kata dia berharap.

“Salah satu upaya yang bisa dilakukan sebagai bentuk konstribusi atau peran warga Tionghoa terharap Indonesia, adalah dengan menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kesenjangan ekonomi,” imbuhnya. (ant/yps)

Berita terkait
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Kamis 23 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Kamis, 23 Juni 2022, untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.028.000. Simak ulasannya berikut ini.