Bangun Empati Saat Menunggu Identifikasi Jenazah Hangus Terbakar..

Proses identifikasi ini butuh waktu kan karena jumlah kebih dari 1 jenazah, maka selektif. Di prioritaskan yang paling dikenali sampai yang sulit dikenali.
Kombes Andry Wibowo Kapolres Jakarta Timur, terkait proses identifikasi korban ledakan dan kebakaran pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, ia menyatakan, Proses identifikasi ini butuh waktu kan karena jumlah kebih dari 1 jenazah, maka selektif. Di prioritaskan yang paling dikenali sampai yang sulit dikenali. (Foto: Ist.)

Jakarta, (Tagar 27/10/2017) – Korban tewas akibat ledakan dan kebakaran pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses di Jalan Raya SMPN 1, Kosambi, Belimbing, RT-20, RW-10, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten hingga malam tadi berjumlah 47 jiwa. Keseluruhan korban dibawa ke RS Polri Dr Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dari pantauan tagar.id, korban terbesar adalah kaum wanita. Dan rerata terlihat hangus terbakar.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, korban jiwa mencapai 23 orang dan semua korban menderita luka bakar yang sangat hebat. “Kondisi mayat sulit dikenali,” jelasnya. Semua korban ditemukan dalam kondisi hangus. Total korban kebakaran ledakan pabrik petasan sebanyak 47 orang. Saat ini 47 korban sudah berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses indentifikasi.

Saat tagar.id mendatangi RS Polri Dr Soekanto malam tadi pukul 19, tampak pengamanan ketat dilakukan di sekitar rumah sakit tersebut. Tampak Kapolres Jakarta Timur, Kombes Andry Wibowo di lokasi. Berikut wawancara singkat Ardha Franstiya dari tagar.id bersama Kapolres Jakarta Timur;

Tampak sistem pengamanan cukup ketat?

Rumah Sakit Polri ini berada di wilayah kami, jadi kami punya tanggung jawab. Sejak tadi siang Pak Kapolda Metro memberi share, ada peristiwa disaster (tragedi) di wilayah Tangerang, sehingga melihat peristiwa itu ya bahwa RS Kramat Jati akan menjadi RS rujukan dalam rangka disaster victim identification (DVI) atau identifikasi korban tragedi, berkaitan dengan korban dalam ledakan pabrik petasan di wilayah Tangerang.

Jadi kita disini punya tanggung jawab, pertama menyediakan lokasi berbarengan dengan Kepala Rumah Sakit ini. Jadi di gedung yang sebelah depan sana akan jadi tempat rujukan keluarga menunggu. Dan di sini proses identifikasi. Kami mengamankan situasi ya tentunya ini menjadi atensi publik dan hari ini saja wartawan sudah banyak. Belum lagi besok, keluarga korban dan sebagainya. Kami harus melayani mereka dan mengamankan kegiatan Rumah Sakit yang memang sangat banyak, ini aktif RS Kramat Jati ini.

Selain pasien yang ada dan menangani kasus ini. Jumlah yang diterjunkan, Polda, Polres dan RS Kramat jati, dan Polsek kurang lebih 100 orang dibawah pimpinan Kabag nanti dari Polsek Kramat Jati.

Di mana Poskonya?

Posko bagi keluarga korban. Posko post mortem dan ante mortem. Jadi nanti yang menunggu disana kita layani. Kita membangun empatilah di posko itu. Dan ada mungkin nanti trauma healing, dan mungkin nanti pelayanan2 yang lain. Disini khusus identifikasi korban. Dan kita ketempatan disini ya tugas kita mengamankan kegiatan ini. Nanti ada tim atau satgas yang dibentuk Pak Kapolda.

Olah TKP jelas tetap dilaksanakan. Nanti hasil final ya tentunya Ketua Satgas Olah TKP yang menyampaikan. Tugas kami dari Polres Jaktim mengamankan wilayah, membantu RS Polri Kramat Jati, dan pelayanan2 yang berkaitan dgn korban. Juga akses publik melalui wartawan untuk mendapat info. Tadi kami lihat sudah mulai bertugas tim inavis dan forensik. Mudah2an bisa cepat.

Kita terus bekerja hingga saat ini. Olah TKP juga masih dilakukan oleh Tim Olah TKP, kalau ada yang ditemukan ya dikirim lagi kesini. Mungkin besok keluarga mulai berdatangan.

Total 47 korban, termasuk 8 yang baru datang?

Iya, sementara itu. Kan olah TKP masih berlangsung nanti kan ada dinamikanya. Yang jelas korban kebanyakan luka bakar lah. Kita disini mengamankan Rumah Sakit supaya yang mau berobat aman, keluarga korban yang datang juga aman. Mekanisme keluarga laporan dulu di Polsek baru kesini untuk post mortem. Proses identifikasi ini butuh waktu kan karena jumlah kebih dari 1 jenazah, maka selektif. Di prioritaskan yang paling dikenali sampai yang sulit dikenali.

Pihak keluarga sudah ada yang kasih data?

Belum.

Hingga tagar.id meninggalkan lokasi, Kapolres masih sibuk hilir mudik mengkoordinasikan anggotanya. Malam semakin larut, angin menderu di tengah musim hujan yang tak menentu. Selamat bertugas Komandan! (ard)

Berita terkait