Band OLDCODEX Akan Dibubarkan 22 April 2022

Bersama dengan pembubaran band tersebut, klub penggemar resmi dan juga tokonya dinyatakan akan tutup pada Maret 2022.
Band Asal Jepang, OLDCODEX. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Industri musik Jepang dikejutkan dengan pembubaran band OLDCODEX.

Dilansir dari situs resmi OLDCODEX, Senin, 27 Desember, band tersebut akan dibubarkan pada 22 April mendatang.

Selain itu, OLDCODEX juga akan menyumbangkan lagu bagi bagian kedua film anime “Free the Movie – the Final Stroke” yang tayang di tanggal dan bulan yang sama sebagai lagu terakhir mereka setelah 12 tahun berkarya.

Sebelumnya, OLDCODEX sempat meluncurkan album remix mereka, "Full Colors" pada Maret 2021 lalu.

OLDCODEX mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan fans selama ini, dan juga kepada pihak yang terlibat dan terus mendukung. Mereka juga meminta maaf karena kabar yang tiba-tiba datang tersebut.

Bersama dengan pembubaran band tersebut, klub penggemar resmi dan juga tokonya dinyatakan akan tutup pada Maret 2022.

Mereka menyatakan akan terus berkarya dalam dunia musik dan juga berharap bahwa fans akan selalu mendukung mereka sampai akhir.

Berita bubarnya OLDCODEX datang selang beberapa jam setelah kabar mengenai pencopotan sang vokalis, Tatsuhisa Suzuki, dari perannya sebagai Draken Ryuguji dalam seri animasi “Tokyo Revengers” diumumkan. []


 Baca Juga

Berita terkait
Member Boyband Jepang Kei Inoo Sembuh dari Covid-19
Personel boyband Jepang, Hey! Say! Jump, Kei Inoo, resmi sembuh dari Covid-19 dan dipulangkan dari rumah sakit.
Artis Jepang, Yuko Takeuchi Tewas Bunuh Diri di Rumahnya
Artis Jepang, Yuko Takeuchi ditemukan tewas di rumahnya pada Minggu, 27 September 2020, diduga bunuh dii.
5 Film Populer Aktor Jepang Haruma Miura
Aktor Jepang Haruma Miura tewas bunuh diri. Namun, aktingnya membekas. Berkatnya sejumlah film populer di Asia hingga dunia.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi