Bagian Rumah yang Sering Dihuni Serangga

Menurut mereka, dibanding ruangan-ruangan rumah lainnya, bagian rumah paling banyak dihuni serangga adalah ruang tamu berkarpet yang punya akses ke luar ruangan.
Dalam prakteknya, tim ahli serangga tersebut menemukan lebih dari 10.000 serangga dalam kondisi hidup dan mati, dari 50 rumah di kawasan Raleigh, area North Carolina. Selain itu, mereka juga menemukan sekitar 47 jenis serangga yang tidak berbahaya seperti gegat, kutu buku, lalat buah dan kepik. (Foto: Ist)

Jakarta (Tagar 14/11/2017) – Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada diluar rumah untuk bekerja, bersekolah atau melakukan aktivitas lain. Selepas itu, rumah akan dijadikan tempat perkumpulan antara keluarga untuk dapat menikmati kehidupan yang nyaman, beristirahat dan tidur.

Namun selain menjadi tempat tinggal, rumah kita juga sering menjadi tempat hunian berbagai serangga. Seperti laporan dari tim ahli serangga di North Carolina State University dan California Academy of Sciences di Amerika Serikat menyebutkan, berbagai jenis serangga hidup di bagian rumah yang memiliki akses ke luar ruangan.

Dalam prakteknya, tim ahli serangga tersebut menemukan lebih dari 10.000 serangga dalam kondisi hidup dan mati, dari 50 rumah di kawasan Raleigh, area North Carolina. Selain itu, mereka juga menemukan sekitar 47 jenis serangga yang tidak berbahaya seperti gegat, kutu buku, lalat buah dan kepik.

Tim menjelaskan, alasannya karena ruang tamu berukuran lebih besar dari kamar mandi, sehingga lebih banyak tempat untuk serangga, ditambah lebih banyak pintu dan jendela untuk akses ke luar rumah.

Sedangkan pada karpet, serangga menyukai tempat itu atau banyak serangga yang terjebak dan mati diantara serat-serat karpet. Selain itu, tim peneliti juga menilai kebersihan rumah, jumlah tanaman dan binatang yang mereka pelihara.

Hasilnya, rumah yang memiliki anjing memiliki lebih banyak serangga, sementara yang ditinggali kucing lebih sedikit serangga, karena kucing pemakan serangga. Tetapi, studi tersebut hanya berdasarkan sampel kecil di satu area, diperkirakan hasil akan berbeda, tergantung pada lokasi dan musim. (ant/dbs)

Ardha Franstiya

Berita terkait