Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah meminta 139 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur agar betul-betul menjaga hati saat menunaikan ibadah haji sehingga mendapat gelar haji mabrur.
Para calon jamaah haji juga diimbau tidak membawa handphone ke mana-mana saat menunaikan manasik haji karena itu bisa mengurangi pahala ibadah.
"Yang penting itu sebisa mungkin menjaga haji dan tidak banyak bicara baik langsung maupun melalui media sosial saat menunaikan ibadah haji," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan kegiatan yang dikemas silaturrahmi dan pelepasan JCH ASN/PTT Pemprov Jawa Timur, di Grahadi, Jumat 5 Juli 2019.
Yang penting itu adalah bagaimana para haji dan hajjah itu bisa menjaga kemabrurannya setelah berhaji karena hal itu tidaklah mudah
Gubernur Khofifah mengakui, banyak ulama menyebut bahwa setiap orang yang menunaikan ibadah haji pasti mabrur. Mengingat haji itu adalah Arofah (wukuf), dan setiap haji yang mabrur garansinya (balasannya) adalah surga.
"Yang penting itu adalah bagaimana para haji dan hajjah itu bisa menjaga kemabrurannya setelah berhaji karena hal itu tidaklah mudah," ujarnya.
Dalam rangka menjaga kemabruran orang yang sudah bergelar haji dan hajjah bisa menghadiri majelis-majelis pengajian, dzikir dan sholawat.
Ke-139 AAN dan PTT di lingkungan Pemprov Jawa Timur yang akan menunaikan rukun Islam ke-5, selama 41 hari, meliputi 62 orang wanita dan 77 orang laki-laki. Mereka berasal dari 22 organisasi perangkat daerah (OPD). Pegawai terbanyak yang berangkat dari Dinas Pendidikan 53 orang, menyusul Bapenda 19 orang, RS Soetomo 11 orang, RS Soedono 10 orang, RS Saiful Anwar 8 orang, Bappenda 6 orang, Dinsos 6 orang, dan Dinas Kehutanan 5 orang.
Gubernur Khofifah lebih jauh menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pegawai yang mampu melakukan ibadah haji. Mengingat pelaksanaannya lebih dari sebulan, dia berharap kebersamaan menjadi kekuatan yang luar biasa.
"Seperti ini mereka terkonfirmasi kalau misalnya dibutuhkan atau dipanggil, semua sudah terkonfirmasi bahwa mereka sudah izin menunaikan haji," ujarnya.
Gubernur Khofifah meminta, doa khusus agar tidak mendoakan diri sendiri dan keluarga saja, tetapi juga mendoakan bangsa ini supaya terus terintegrasi secara lahir batin. Artinya mereka tergerak untuk bersatu, tergerak untuk menguatkan persaudaraan dan membangun sesuatu suasana yang kondusif, damai dan harmoni.
"Saya minta doa ini dipanjatkan saat wukuf di Padang Arafah," kata perempuan yang juga Ketum PP Muslimat NU ini. []
Baca juga:
- Infografis: Dari 2018 ke 2019 Biaya Ibadah Haji Tidak Naik
- Menteri Agama Ingatkan Jemaah Haji Jaga Kesehatan