ASEAN Soroti Pembantaian Aktivis Demokrasi Oleh Junta Militer Myanmar

Junta militer Myanmar dinilai tidak serius mengimplementasikan rencana perdamaian yang telah disepakati
ASEAN akan berpikir ulang mengenai resolusi damai bagi Myanmar di tengah potensi junta militer mengeksekusi aktivis pro-demokrasi. (Foto: dw.com/id/Tang Chhin Sothy/AFP via Getty Images)

TAGAR.id, Phnom Penh, Kamboja - ASEAN kecam pembantaian empat aktivis Myanmar yang dilakukan oleh junta militer Myanmar dalam pertemuan di Phnom Penh, Kamboja.

Junta militer Myanmar dinilai tidak serius mengimplementasikan rencana perdamaian yang telah disepakati.

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan dipaksa untuk mempertimbangkan kembali rencana perdamaian yang disepakati dengan Myanmar jika penguasa militer negara itu melakukan lebih banyak eksekusi terhadap para tahanan.

Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, pada awal pertemuan ASEAN di Phnom Penh, 3 Agustus 2022.

waga myanmar di thailandWarga Myanmar yang tinggal di Thailand, memegang potret mantan penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, saat mereka memprotes eksekusi aktivis pro-demokrasi, di kedutaan Myanmar di Bangkok, Thailand. (Foto: voaindonesia.com/AAC)

Kecam pembantaian empat aktivis demokrasi oleh junta militer

ASEAN mendesak Myanmar untuk mematuhi ‘konsensus' perdamaian lima poin yang disepakati tahun lalu dan telah mengutuk eksekusi terhadap empat aktivis demokrasi oleh junta militer.

"Jika lebih banyak tahanan dieksekusi, kami akan dipaksa untuk memikirkan kembali .... peran kami vis a vis konsensus lima poin ASEAN," papar Hun Sen. Ia juga mengatakan bahwa persatuan ASEAN telah ditantang oleh implikasi politik dan keamanan dari krisis di Myanmar, yang telah berkembang menjadi krisis ekonomi dan kemanusiaan.

Perdana Menteri Kamboja itu menyebut bahwa sementara konsensus yang berisi lima poin "tidak sesuai dengan keinginan semua orang," ada beberapa kemajuan termasuk dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Namun, dia melanjutkan dengan mengatakan situasi saat ini telah "berubah secara dramatis" dan dapat dilihat lebih buruk daripada sebelum perjanjian damai karena eksekusi junta terhadap para aktivis.

Kamboja bersama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya "sangat kecewa dan terganggu dengan eksekusi para aktivis oposisi itu, meskipun ada seruan dari saya dan lainnya agar hukuman mati dipertimbangkan kembali," kata Hun Sen.

Militer Myanmar pekan lalu membela eksekusi para aktivis sebagai "keadilan bagi rakyat" dan menepis banjir kecaman internasional termasuk oleh tetangga terdekatnya. Militer mengatakan telah mengeksekusi para aktivis karena membantu "aksi teror" oleh gerakan perlawanan sipil, eksekusi pertama Myanmar dalam beberapa dasawarsa.

protes menentang eksekusi aktivis di myanmarSejumlah warga menggelar aksi protes menentang eksekusi terhadap beberapa aktivis yang dilakukan oleh pihak junta Myanmar. Aksi tersebut digelar di Yangon, Myanmar, 25 Juli 2022. (Foto: voaindonesia.com/Lu Nge Khit/via Reuters)

Tidak ada wakil Myanmar dalam pertemuan ASEAN

Myanmar tidak akan diwakili pada pertemuan minggu ini, juru bicara Ketua ASEAN mengatakan pada Senin, 1 Agustus 2022, setelah penguasa militernya menolak proposal untuk mengirim perwakilan non-junta sebagai gantinya.

ASEAN sejak akhir tahun lalu melarang junta Myanmar untuk bergabung dalam pertemuannya karena kurangnya kemajuan dalam mengimplementasikan rencana perdamaian. Beberapa anggota ASEAN lainnya, yang memiliki tradisi tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing, semakin lantang mengkritik ororitas militer di Myanmar.

Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, menggambarkan eksekusi tersebut sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan tampaknya membuat "ejekan" terhadap rencana perdamaian ASEAN.

Kepala Junta Myanmar, Min Aung Hlaing, pada Senin, 1 Agustus 2022, menyalahkan ketidakstabilan terkait dengan pandemi dan kekerasan internal karena menghambat upaya untuk mengimplementasikan rencana perdamaian.

Junta militer Myanmar juga memperpanjang keadaan darurat yang diberlakukan setelah merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari tahun lalu. Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak saat itu, dengan konflik menyebar setelah tentara menghancurkan sebagian besar protes damai di kota-kota besar dan kecil. [rs/ha (Reuters)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Kemarahan Internasional Terkait dengan Eksekusi Aktivis di Myanmar Meningkat
Kemarahan internasional atas eksekusi empat tahanan politik Myanmar meningkat dengan munculnya kecaman-kecaman keras
0
ASEAN Soroti Pembantaian Aktivis Demokrasi Oleh Junta Militer Myanmar
Junta militer Myanmar dinilai tidak serius mengimplementasikan rencana perdamaian yang telah disepakati