TAGAR.id - Amerika Serikat (AS) telah memberi persetujuan kepada sekutu-sekutunya, Denmark dan Belanda, untuk mengirim jet-jet tempur F-16 untuk Ukraina, menurut para pejabat. Tidak segera jelas kapan Ukraina akan menerima jet-jet tersebut, yang telah lama dimintanya untuk menghadapi keunggulan kekuatan udara Rusia.
Dalam postingan di X, platform yang semula dikenal sebagai Twitter, Menteri Luar Negeri Belanda, Wopke Hoekstra, mengatakan, “Kami menyambut baik keputusan Washington untuk membuka jalan bagi pengiriman jet-jet tempur F-16 ke Ukraina.”
AS harus menyetujui transaksi F-16 itu karena jet-jet tersebut buatan AS. Terlepas dari berita itu, belum segera jelas kapan Ukraina akan menerima jet-jet tersebut. Para pilot harus menjalani pelatihan yang ekstensif sebelum Ukraina dapat menerima jet tersebut.
Sementara itu, Ukraina berupaya melancarkan serangan drone terhadap Moskow pada Jumat pagi, tetapi pasukan Rusia menembak jatuh pesawat nirawak itu.
Setelah Rusia menembak jatuh drone tersebut, reruntuhan pesawat itu menimpa Expo Center Moskow, gedung pameran yang luas, berlokasi kurang dari 6,4 kilometer dari Kremlin.
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan di Telegram bahwa puing-puing pesawat itu jatuh di dekat Expo Center “tetapi tidak menimbulkan kerusakan signifikan.”
Ukraina pada Kamis (17/8) mengklaim bahwa serangan balasannya telah merebut kembali beberapa daerah yang dikuasai Rusia di bagian tenggara negara itu dalam gerak maju mereka setelah membebaskan desa Urozhaine.
Langkah itu merupakan upaya gerak maju ke arah Laut Azov, untuk membuat pasukan pendudukan Rusia menjadi terbagi dua.
“Di arah selatan di Urozhaine, pasukan Ukraina telah berhasil,” kata juru bicara militer Andriy Kovaliov di televisi nasional. Ia tidak memberikan rincian lainnya.
Urozhaine, di wlayah Donetsk, Ukraina Timur, adalah desa pertama yang Kyiv katakan berhasil direbut kembali sejak 27 Juli dalam perang yang sulit dan sengit di wilayah kekuasaan Rusia yang dipasangi banyak ranjau.
Urozhaine terletak hanya sekitar 90 kilometer sebelah utara Laut Azov dan sekitar 100 kilometer sebelah barat kota Donetsk yang dikuasai Rusia.
Vladimir Rogov, pejabat yang ditempatkan Rusia di sebagian wilayah Zaporizhzhia yang dikendalikan Moskow, mengatakan, Urozhaine dan desa tetangganya, Staromaiorske, tidak berada di bawah kontrol Ukraina.
Namun, rekaman video dari drone mengenai pertempuran sengit memperebutkan Urozhaine telah muncul dan memperlihatkan puluhan tentara Rusia terlihat melarikan diri ke arah selatan desa itu.
Rusia menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Krimea yang dianeksasi pada 2014, sebagian besar wilayah Luhansk dan sebagian besar wilayah Donetsk, Zaporizhzhia dan Kherson.
Kyiv mengatakan serangan balasannya berlangsung lebih lambat daripada yang diharapkan karena luasnya ladang ranjau Rusia dan kuatnya garis pertahanan Rusia. (uh/ab)/voaindonesia.com/VOA. []