Artis Pakai Sabu untuk Stamina? Ini Faktanya

Narkoba jenis sabu makin digemari para artis. Terbaru Nunung, diciduk polisi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 19 Juli 2019.
Komedian Nunung ketika memperlihatkan hasil tes urine, pasca ditangkap terkait penyahgunaan narkoba jenis sabu, 19 Juli 2019. (foto: Tagar/Istimewa)

Jakarta - Narkoba jenis sabu makin digemari para artis. Terbukti beberapa dari mereka tertangkap basah. Terbaru pemilik nama lengkap Tri Retno Prayudati atau yang dikenal dengan nama beken Nunung, diciduk polisi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat siang, 19 Juli 2019. 

Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Mintarsih A Latif mengatakan, pengaruh dari penggunaan narkoba jenis sabu tergantung seberapa banyak dosis yang digunakan. Pasalnya, ketika seseorang sudah terkena penyalahgunaan narkoba, kedepannya akan lebih memperbanyak dosis untuk bisa menikmati narkoba seperti pertama kali dirasa.

"Tergantung dosis, tergantung lama kita memakai dan tergantung pada orangnya juga. Seberapa jauh dan seberapa banyak dosis nya, itu juga menentukan. Jenis yang dipakai. Sekarang masalahnya adalah, pada tahap awal, dia memang efeknya sangat bagus," katanya kepada Tagar melalui sambungan telepon, Sabtu pagi, 20 Juli 2019.

Baca juga: Nunung dan Empat Artis Terjerat Narkoba Sepanjang 2019

Efek penggunaan narkoba jenis sabu-sabu juga kokain, semakin lama akan menambah dosis yang diinginkan, karena membuat seseorang bersemangat menjalani aktifitas sehari-hari.

"Jangka pendek dan jangka panjang itu tergantung jenis yang dipakai. Jadi contohnya dia memakai jenis stimulan. Jadi orangnya tambah bergairah, fit, ceria dan tidak ngantuk. Tapi, efek berikutnya harus meningkatkan dosis untuk mendapat efek yang sama. Itu jeleknya," ucapnya.
Akhirnya lama-lama orangnya bisa tidak menahan diri, bisa juga sampai overdosis.
Mintarsih mengatakan, di dunia kedokteran narkoba jenis tertentu digunakan untuk mengurangi efek sakit, yang dialami ketika hendak menjalani operasi. Kendati seperti itu, penggunaanya dapat dikontrol. Sehingga, tidak terlalu terpengaruh akibat masuknya narkoba ke dalam tubuh pasien.

"Tergantung, ada yang betul-betul tidak dipakai. Misalnya, untuk operasi kan pakai jenis morfin. Tapi itu kan terkontrol, dosisnya terkontrol. Dan bedanya dengan orang-orang pemakai adalah, orangnya bukan mengidamkan adanya narkoba itu dan orangnya kebanyakan sudah cukup dewasa, kemudian kepribadiannya cukup matang," ucapnya. 

Publik figur atau yang dikenal sebagai artis menggunakan narkoba untuk menjaga stamina dan mampu tampil dengan percaya diri didepan khalayak ramai.

"Dipengaruhi oleh keberadaan narkoba itu sendiri. Karena narkoba itu dimana-mana sudah banyak, keluar rumah sebentar sudah dapat, bisa beli sedikit-sedikit. Dia stres dikit langsung saja beli. Tetapi kalau dia stres, narkoba tidak ada. Maka dia pasti cari jalan lain," jelasnya.

Baca juga: Pelawak Nunung dan Suami Ditangkap Polisi Karena Sabu

Dikalangan artis peredaran narkoba juga semakin banyak. Karena mereka memang dituntut untuk tampil prima di depan banyaknya fans. Selain itu, pergaulan di lingkungan selebriti juga rentan dengan barang haram itu.

"Sepertinya cukup banyak ya, kalau betul-betul bisa kita ikuti. Seperti dilingkungan artis, paling tidak demi persahabatan pasti kita pakai. Tergantung juga lingkungannya bagaimana. Lingkungan seperti lingkungan artis, jelas banyak pemakainya," ucapnya. []
Berita terkait