Arab Saudi Akan Kirim Astronaut Perempuan ke Angkasa Luar pada 2030

Negara kerajaan itu secara aktif mempromosikan sains dan teknologi sebagai bagian dari rencana Visi 2030 yang luas untuk merombak perekonomian
Pangeran Sultan bin Salman menceritakan pengalamannya sebagai orang Arab dan Muslim pertama yang menjelajah ke luar angkasa pada 1985 dalam Konferensi Luar Angkasa Global di Abu Dhabi, pada 8 Maret 2016. (Foto: voaindonesia.com/AP/Aya Batrawy)

TAGAR.id, Riyadh, Arab Saudi – Arab Saudi, pada Kamis, 22 September 2022, mengatakan akan meluncurkam program pelatihan khusus dengan tujuan mengirim astronaut-astronautnya sendiri -termasuk astronaut perempuan- ke luar angkasa, pada tahun depan.

Negara kerajaan itu secara aktif mempromosikan sains dan teknologi sebagai bagian dari rencana Visi 2030 yang luas untuk merombak perekonomian dan mengurangi ketergantungannya pada minyak.

Visi 2030, yang diperjuangkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, juga menyerukan integrasi lebih besar bagi perempuan ke dalam angkatan kerja di negara Muslim konservatif itu.

Pada tahun 2018, Arab Saudi telah mencabut larangan mengemudi kendaraan bagi perempuan, yang sudah diberlakukan puluhan tahun.

Komisi Luar Angkasa Arab Saudi dalam sebuah pernyataan mengatakan “Program Astronaut Arab Saudi, yang merupakan bagian integral dari Visi 2030 yang ambisius, akan mengirim astronaut Arab Saudi ke luar angkasa untuk membantu melayani umat manusia secara lebih baik.”

“Salah seorang astronaut nantinya adalah perempuan Arab Saudi, yang misinya ke luar angkasa akan mewakili sejarah pertama bagi kerajaan ini,” tambah pernyataan itu.

Orang Arab atau Muslim pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa adalah Pangeran Sultan bin Salman dari Arab Saudi. Ia merupakan saudara tiri putra mahkota, seorang pilot Angkatan Udara, dan bagian dari tujuh anggota awak misi Discovery NASA pada tahun 1985. Ia menjabat sebagai kepala Komisi Luar Angkasa Arab Saudi dari tahun 2018-2021, dan kini ditunjuk menjadi penasehat Raja Salman.

Nora al-MatrooshiNora al-Matrooshi, 28 tahun, astronaut perempuan Arab pertama, dalam wawancara di Dubai, Uni Emirat Arab, 7 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Negara-negara tetangga Arab Saudi, seperti Uni Emirat Arab (UEA), juga memiliki program luar angkasa terkemuka di dunia Arab setelah meluncur satelit ke orbit Mars pada Februari 2021. UEA juga berencana meluncurkan pesawat penjelajah bulan pertamanya pada November mendatang.

Jika misi tersebut berhasil, UEA dan Jepang – yang akan menyediakan pendaratan – akan bergabung dengan Amerika Serikat, Rusia dan China sebagai negara-negara yang berhasil menempatkan pesawat ruang angkasa di permukaan bulan. (em/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Setelah Dilarang Puluhan Tahun Kini Musik Hadir Lagi di Tengah Masyarakat Arab Saudi
Music House Institute for Training, sekolah untuk mengajarkan musik di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, semakin populer belakangan ini
0
Arab Saudi Akan Kirim Astronaut Perempuan ke Angkasa Luar pada 2030
Negara kerajaan itu secara aktif mempromosikan sains dan teknologi sebagai bagian dari rencana Visi 2030 yang luas untuk merombak perekonomian