Anies Bentuk Tim Baru Khusus Menata Teluk Jakarta

"Tim belum diumumkan orangnya, tapi kita sudah persiapkan dari tim ini akan muncul rumusan konsep penataannya, lalu kita terjemahkan dalam Perda yang baru," jelasnya.
Hendro mengatakan, Anies-Sandi harus konsentrasi penuh terhadap masalah maupun solusi pembangunan di Jakarta. Menurutnya, waktu 100 hari belum dapat menilai secara pasti hasil dari pemerintahannya. (Ist)

Jakarta, (Tagar 15/12/2017) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tengah membentuk tim khusus terhadap penataan pesisir teluk Jakarta.

"Kita akan membentuk tim untuk melakukan penataan secara konseptual memperhatikan faktor sosiologis faktor ekonomis, faktor geografis juga faktor strategis global," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (15/12).

Anies menjelaskan, pengadaan tim akan menyusun konsep penataan teluk Jakarta secara konseptual dalam Peraturan Daerah (Perda) yang baru. Namun, Anies belum menyebutkan nama-nama anggota yang masuk ke dalam tim penataan teluk Jakarta tersebut.

"Jadi ini tim akan bekerja belum diumumkan orangnya tapi kita sudah persiapkan dari tim ini akan muncul rumusan konsep penataannya, lalu akan kita terjemahkan dalam Perda yang baru," jelasnya.

Sementara, Anies mengaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan mencabut dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), diantaranya Raperda tentang Rancangan Tata Ruang Kawasan Startegis Pantai Utara Jakarta (RTRKS), serta Raperda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K).

"Dua raperda sudah diserahkan kemarin kita akan lakukan pengkajian jadi kita akan cabut Raperda-nya," tuturnya.

"Dengan dicabutnya Perda itu maka tidak ada pembahasan di 2018 dan kita akan pastikan sesuai dengan janji kita bahwa kita akan memanfaatkan seluruh wilayah pantai Jakarta untuk kepentingan rakyat, untuk kepentingan umum," lanjut Anies. (ard)

Berita terkait
0
Harga TBS Sawit Terjun Bebas, Sultan Najamudin Minta Pemerintah Tingkatkan Porsi Penggunaan CPO
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin mendorong pemerintah untuk melakukan akselerasi penyerapan stok CPO.