Anak-anak Terlantar di Suriah Terjebak Dalam Kesengsaraan

Hampir dua setengah tahun kekhalifahan jatuh di Suriah tampaknya tidak ada jalan keluar bagi puluhan ribu anak yang telah kehilangan tempat tinggal
Anak anak pengungsi asal Suriah bermain diantara reruntuhan bangunan di kamp pengungsi sementara di kota perbatasan Lebanon, Arsal, 4 Juli 2019 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Mohamed Azakir)

Jakarta – Hampir dua setengah tahun setelah jatuhnya kekhalifahan di Suriah yang dideklarasikan sendiri oleh kelompok teror ISIS, tampaknya tidak ada jalan keluar bagi puluhan ribu anak yang telah kehilangan tempat tinggal.

Badan-badan bantuan dan pengamat mengatakan, anak-anak itu, yang sebagian berasal dari keluarga yang berbondong-bondong bergabung dengan ISIS dan sebagian dari keluarga yang melarikan diri dari pasukan ISIS, dibiarkan tak terurus di kamp-kamp pengungsi di Suriah timur laut. Mereka dibayangi oleh kekerasan dan bahkan kematian.

"Anak-anak itu mengalami peristiwa traumatis yang tidak seharusnya dialami oleh anak-anak," kata Sonia Khush, Direktur tanggap Suriah untuk organisasi Save the Children, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis, 23 September 2021.

SuriahAnak-anak Suriah sedang menghangatkan diri di kamp pengungsian. (Foto: Tagar/Istimewa)

"Setiap hari mereka tidak diberi kesempatan untuk pulang ke rumah mereka, tidak diberi layanan khusus yang sangat mereka butuhkan, dan tidak diberi hak untuk hidup dengan aman."

Dalam sebuah laporan pada Kamis, kelompok bantuan itu menggambarkan kondisi di dua kamp utama - al-Hol dan Roj, dalam kondisi yang mengerikan bagi 40.000 anak yang tinggal di sana.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa kamp-kamp itu penuh sampah dan limbah. Hanya ada sedikit akses ke sanitasi atau perawatan kesehatan. Sebagian penghuni mengeluh, mereka terkadang hidup berhari-hari tanpa air minum.

Laporan tersebut lebih lanjut menuturkan bahwa tingkat penderita kekurangan gizi meningkat, dan berbagai macam penyakittelah merenggut nyawa anak-anak di kamp tersebut. Dua kondisi itu menyebabkan angka kematian rata-rata menjadi dua anak dalam seminggu selama delapan bulan pertama pada tahun 2021 (ps/ka)/voaindonesia.com/VOA. []

12 Ribu Anak Tewas dan Terluka Dalam 10 Tahun Perang Suriah

Siapa Sebenarnya yang Perang di Konflik Suriah?

Kisah Pengungsi Suriah Setelah 10 Tahun Perang Saudara

Kisah Korban Penyiksaan di Suriah Temukan Keadilan di Jerman

Berita terkait
12 Ribu Anak Tewas dan Terluka Dalam 10 Tahun Perang Suriah
Tonggak sejarah dalam 10 tahun perang di Suriah tetcatat enam juga warga tewas dn sekitar 12.000 anak-anak tewas atau terluka
0
Laboratorium BBVeteriner Wates Pastikan Bangkai Domba di Sungai Serang, Semarang Negatif PMK
Hasil laboratorium dengan Uji Realtime PCR menunjukkan negatif virus PMK pada spesimen/sampel yang diambil.