TAGAR.id, Jakarta – TikTok merupakan salah satu aplikasi yang tengah digandrungi oleh remaja-remaja muda di seluruh dunia. Namun siapa sangka, pencipta aplikasi ini justru melarang anak-anaknya untuk menggunakan aplikasi buatannya.
Dalam sebuah wawancara publik, CEO TikTok Shou Zi Chew mengaku tidak mengizinkan anaknya bermain TikTok. Hal itu diterapkan olehnya dalam kehidupan sehari-hari di keluarganya.
Bukan tanpa alasan, tidak seperti di Amerika, TikTok tidak mengizinkan anak di bawah 13 tahun di negara lain untuk menggunakan aplikasi tersebut.
Shou Zi Chew mengungkap bahwa anak-anaknya yang berusia delapan dan enam tahun tidak memiliki akun TikTok karena mereka masih terlalu kecil untuk itu.
“TikTok, di sini di Amerika Serikat, jika Anda berusia di bawah 13 tahun, Anda mendapatkan versi TikTok yang sangat terbatas, dan di banyak negara lain di seluruh dunia, kami tidak mengizinkan pengguna yang berusia di bawah 13 tahun,” katanya dalam konferensi DealBook The New York Times, November lalu, melansir dari laman Parent Herald.
CEO asal Singapura yang kini berusia 40 tahun itu kemudian mendorong orang tua untuk menggunakan fitur Family Pairing pada aplikasi TikTok untuk memantau kegiatan anak yang sudah mulai remaja.
Dalam fitur tersebut orang tua atau pengguna dapat mengelola pengalaman anak remaja selama menggunakan aplikasi TikTok. Mulai dari setelan Live hingga Direct Message.
Banyak orang yang memuji Chew karena mengetahui keterampilan dalam mengasuh anak yang benar dan menyarankan agar orang tua melakukan hal yang sama.
Mengutip dari laman Los Angeles Times, TikTok secara positif sangat peduli dengan para pengguna remaja.
Mereka menyatakan bahwa perusahaan ingin menciptakan pengalaman yang bisa melindungi dan mendukung kesejahteraan komunitas.
TikTok juga memastikan bahwa pengguna bisa menikmati konten berdasarkan kesesuaian usia atau kenyamanan keluarga. []
Berita terkait