Akibat Covid-19, Jumlah Pekerja di Inggris Merosot

Jumlah orang yang bekerja di Inggris mengalami penurunan tajam, yang merupakan terbesar dalam lebih dari satu dekade.
Karyawan sebuah restoran. Jumlah pekerja di Inggris mengalami penurunan tajam yang merupakan terbesar lebih dari satu dekade. (Foto: Getty Images|BBC News).

Jakarta - Jumlah orang yang bekerja di Inggris mengalami penurunan tajam, yang merupakan terbesar dalam lebih dari satu dekade. Kantor Statistik Nasional Inggris menyebutkan bahwa jumlah pekerja turun 200.000 pada triwulan kedua 2020 (2Q 2020).

Seperti diberitakan dari BBC News, Selasa, 11 Agustus 2020, pekerja termuda, pekerja tertua dan mereka yang memiliki pekerjaan manual atau dasar paling mungkin terkena dampak selama pandemi Covid-19. Jonathan Athow, wakil ahli statistik nasional di Kantor Statistik Nasional (ONS), kelompok yang paling terpengaruh adalah pekerja yang lebih muda, berusia 24 tahun ke bawah, atau pekerja yang lebih tua dan mereka yang memiliki pekerjaan yang lebih rutin atau kurang terampil.

Baca Juga: Suhu Panas, Cagar Alam Chobham Common Inggris Terbakar

"Ini mengkhawatirkan, karena lebih sulit bagi kelompok-kelompok ini untuk mencari pekerjaan baru atau mendapatkan pekerjaan semudah pekerja lain," ucap Athow.

Indikator awal untuk Juli 2020 menunjukkan bahwa jumlah karyawan di Inggris yang menerima gaji turun sekitar 730.000 dibandingkan dengan Maret 2020.

Ekonomi Inggris terpukul oleh pandemi Covid-19. Namun, pengangguran tidak melonjak sebanyak yang dikhawatirkan, karena sejumlah besar perusahaan telah menempatkan karyawan pada skema cuti yang didukung pemerintah. Namun kalangan ekonom khawatir angka pengangguran akan mengalami perubahan ketika skema tersebut berakhir pada Oktober.

Dari jaringan restoran hingga pengecer, sejumlah bisnis di seluruh Inggris sudah merencanakan PHK. Pada Juni, sudah diumumkan sekitar 140.000 orang akan terkena PHK.

Protokol KesehatanOrang-orang minum dan bersosialisasi di area luar ruangan di bar dan restoran St Villa yang dilindungi penutuup plastik di St. Albans, Inggris, 4 Juli. (Foto: REUTERS/Paul Childs)

Menurut ONS, jumlah rata-rata jam kerja terus menurun di bulan April-Juni, mencapai rekor terendah baik pada tahun tersebut maupun pada kuartal tersebut. Tingkat pengangguran Inggris diperkirakan mencapai 3,9%, sebagian besar tidak berubah pada tahun dan kuartal sebelumnya.

Namun, ada penurunan gaji bagi mereka yang masih bekerja, dengan tingkat gaji reguler turun 0,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya - pertumbuhan gaji negatif pertama sejak pencatatan dimulai pada 2001. Jumlah orang dengan kontrak tanpa jam kerja juga meningkat menjadi lebih dari satu juta.

"Indikator awal untuk Juli 2020 menunjukkan bahwa jumlah karyawan di Inggris yang menerima gaji turun sekitar 730.000 dibandingkan dengan Maret 2020," kata ONS.

Menurut ONS, sejumlah besar orang diperkirakan tidak bekerja untuk sementara, termasuk pekerja yang cuti - sekitar 7,5 juta pada Juni 2020, dengan lebih dari tiga juta di antaranya pergi selama tiga bulan atau lebih. Ada juga sekitar 300.000 orang tidak bekerja karena pandemi dan tidak menerima bayaran pada Juni 2020.

Jeremy Thomson-Cook, kepala ekonom di Equals Money, mengatakan angka tersebut menunjukkan tingkat sebenarnya dari mereka yang tidak bekerja telah sangat efektif diturunkan oleh skema cuti pemerintah dan yang terburuk menanti.

Simak Pula: Ekonomi Inggris Amblas 20,4% Akibat Lockdown

"Stimulus jangka panjang pemerintah Inggris untuk menciptakan lapangan kerja diperlukan untuk memastikan kesenjangan antara akhir skema cuti dan peningkatan lapangan kerja tidak lebih besar dari yang seharusnya," katanya. []

Berita terkait
Ekonomi Inggris Amblas 20,4% Akibat Lockdown
Pertumbuhan ekonomi Inggris mengalami penyusutn sebesar 20,4%, merupakan kontraksi bulanan terbesar karena imbas lockdown.
Suhu Panas, Cagar Alam Chobham Common Inggris Terbakar
Kebakaran hutan melanda dataran tinggi di salah satu Cagar Alam Nasional Chobham Common, Inggris,yang menurut spekulasi karena suhu panas.
Aliansi Brasil dan Inggris Produksi Vaksin Covid-19
Brasil dan Inggris beraliansi dalam pengembangan teknologi untuk memproduksi vaksin virus corona Covid-19.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi