60 Persen Calhaj Embarkasi Padang Berisiko Tinggi

JCH asal Sumbar, lebih dari 60 persen di antaranya masuk golongan jemaah risiko tinggi.
JCH Embarkasi Padang kategori risti menggunakan kursi roda. (Foto: Tagar/Riki Chandra)

Padang - Tahun 2019 jemaah calon haji (JCH) Embarkasi Haji Padang, Sumatera Barat (Sumbar) berjumlah 7.042 orang yang terbagi ke dalam 18 kloter. Dari kloter ini, JCH asal Sumbar sebanyak 5.005 orang, selebihnya yakni 1.940 orang berasal dari Bengkulu.

Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama Sumbar Efrizal mengatakan, khusus untuk JCH asal Sumbar, lebih dari 60 persen di antaranya masuk golongan jemaah risiko tinggi (risti). Jemaah kategori ini berusia 60 tahun ke atas atau yang berisiko dari segi kesehatan.

"Ya, lebih 60 persen itu khusus JCH asal Sumbar saja. Ada yang memang faktor umur, ada yang kesehatan," kata Efrizal, Minggu 21 Juli 2019.

Pelayanan risti ini tentu diutamakan. Di bandara akan ada petugas yang menunggu dan membantu

Menurutnya, pelayanan untuk jemaah risti ini telah dipetakan oleh tiga orang tim kesehatan yang berada di masing-masing kloter. Tak hanya itu, jemaah kategori risti yang butuh kursi roda juga telah disiapkan oleh petugas haji.

"Pelayanan risti ini tentu diutamakan. Di bandara akan ada petugas yang menunggu dan membantu. Di hotel juga ada petugas nanti yang siaga mengecek kondisinya," katanya.

Hanya saja, musim haji 2019 ini, jemaah haji kategori risti tidak lagi dikenakan tanda gelang khusus seperti musim haji tahun-tahun sebelumnya. Sebab, petugas telah memetakan siapa-siapa saja jemaah kategori ini dengan buku riwayat kesehatan.

Di sisi lain, sebanyak JCH Kloter 16 Embarkasi Padang telah diterbangkan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Minggu 21 Juli 2019 pukul 20.20 WIB.

Jemaah tersebut berasal dari Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang. Dengan berangkatnya JCH Kloter 16 ini, jumlah JCH Embarkasi Padang yang telah berada di Kota Makkah mencapai 5.844 orang. Rincinya, 2.438 orang jemaah laki-laki dan 3.406 jemaah perempuan. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.