Satu Kilometer Dari Kantor Aher, Masyarakatnya Berebut MCK

Ironis, karena jarak komplek rumah bedeng dengan Gedung Sate yang merupakan kantor Ahmad Heryawan, Gubernur Jabar, hanya satu kilometer saja.
Satu MCK di Tengah Kota. Kapolsek Bandung Wetan, Kompol Hidayatullah, menerangkan bahwa mck di pemukiman yang terletak di Kelurahan Cihapid, Kecamatan Bandung Wetan, kota Bandung tersebut memang sejak lama hanya ada satu MCK yang digunakan oleh 45 KK. (Foto: Rian)

Bandung (Tagar 9/12/2017) - Berpuluh-puluh tahun masyarakat di perumahan bedeng Kota Bandung ini harus berebut tempat mandi cuci kakus (MCK). Pasalnya di perumahan tersebut, hanya memiliki 1 mck yang di peruntukan untuk 45 KK (kepala keluarga).

Kapolsek Bandung Wetan, Kompol Hidayatullah, menerangkan bahwa mck di pemukiman yang terletak di Kelurahan Cihapid, Kecamatan Bandung Wetan, kota Bandung tersebut memang sejak lama hanya ada satu MCK.

Maka dari itu, Polsek Bandung Wetan bersama jajaran lintas sektor dari TNI dan kecamatan membangun beberapa MCK lagi agar masyarakat dapat mempergunakan dan menjaga kesehatan mereka.

"Kami melakukan pembangunan ini bersama jajaran lintas sektoral, TNI, Kecamatan untuk membuat MCK di komplek pemukiman bedeng ini," papar Kapolsek Bandung Wetan, Minggu (9/12).

Kapolsek menambahkan, dalam pembangunan MCK kali ini, ada sekitar 8 MCK yang dibuat khusus untuk warga.

"Ada delapan MCK di Rumah bedeng ini, dan ini demi menjaga lingkungan dan kesehatan warga," jelasnya.

Selain pembuatan MCK, warga di rumah bedeng juga dibuat indah tembok dinding saat masuk ke gang bedeng tersebut.

"Kita buat komplek bedeng ini menarik, dengan menggambar mural di gang masuk, di mana gambar mural ini merupakan karya anak anak SD Santa Ursula, yang membuat gang ini lebih menarik," paparnya.

Ironis, karena jarak komplek rumah bedeng dengan Gedung Sate yang merupakan kantor Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, sekaligus pusat pemerintahan provinsi Jabar, hanya satu kilometer saja. (rian)

Berita terkait
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja