Editor : Syaiful W Harahap
Anita Hartati, Founder dari Sambal Nagih (Foto: Dok/Ist)
Sukses Berkarya Sebelum 30: Rasa yang Mengikat, Cerita Inspiratif UMKM Lokal Sambal Nagih Bersama Shopee
4 July 2025 | 3:03

TAGAR.id, Jakarta - Lebih dari sekadar pelengkap makanan, sambal telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner asal Indonesia. Hampir setiap daerah di Nusantara memiliki karakter sambalnya masing-masing, mulai dari yang segar, manis, hingga pedas.

Bagi banyak orang Indonesia, makan tanpa sambal seringkali terasa kurang lengkap, karena sambal bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang kenangan, rumah, cerita keluarga, dan masakan yang selalu dirindukan.

Berbicara mengenai sambal, muncul nama UMKM yang berhasil mencuri perhatian, Sambal Nagih. Didirikan oleh pasangan suami istri berusia 28 tahun, Sambal Nagih tidak lahir dari dapur pabrik besar, melainkan dari dapur rumah yang penuh semangat eksperimen dan sukses meraih peluang di pasar kuliner digital bersama Shopee.

Anita Hartati, Founder dari Sambal Nagih, membagikan kisah awal perjalanannya, “Bisnis ini telah saya mulai tujuh tahun lalu bersama suami. Awalnya kami hanya berjualan ayam geprek rumahan secara online dan sambalnya itu cuma pelengkap, tapi ternyata sambalnya yang malah menjadi primadona. Waktu itu kami tidak punya latar belakang bisnis, tidak punya modal besar juga, tapi kami percaya sama rasa dan keyakinan ‘mulai aja dulu’. Sambal ini lahir dari dapur rumah, dari resep yang dulu suami buat pas masih pacaran. Sekarang, kami kemas ide jualan sambal ini dalam kemasan toples agar dapat dinikmati oleh lebih banyak orang, bahkan di luar kota. Semua kami pelajari sambil jalan, baik cara berjualan di pasar digital lewat Shopee, hingga cara branding, marketing, operasional, dan packaging yang aman.”

Sambal Nagih: Perjalanan Meracik Rasa Lokal Hingga Memanfaatkan Pasar Digital

Artikel Asli