Editor :
Masjid Raya Baiturrahman Aceh. Masjid ini merupakan simbol religius, keberanian dan nasionalisme rakyat Aceh. (Foto: Istimwa)
Kegigihan Rakyat Aceh 145 Tahun lalu Buat Belanda Kewalahan
26 March 2018 | 15:57

Aceh, (Tagar 26/3/20180 - Hari ini atau tepatnya 145 tahun silam, masyarakat Aceh tak bisa tidur nyenyak. Kenapa? Pemerintah Hindia Belanda di bawah naungan Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen menyatakan perang terhadap Kerajaan Aceh.

Alasannya, Pemerintah Hindia Belanda ingin melakukan perluasan kekuasaannya. Apalagi Aceh merupakan lokasi yang sangat strategis dalam sistem perdagangan.  Belum lagi harta kekayaan alam Aceh tak terhitung waktu itu. Lada dan tambang ambisi kuat pihak Belanda.

Namun bukan orang Aceh namanya jika tak mempertahankan kedaulatan wilayah tercintanya hingga rela mati di jalan perang. Perlawanan rakyat Aceh terhadap pihak penjajah Belanda muncul setelah penjajah Belanda tidak menerima perjanjian Traktat London 1824.

Merujuk dari sumber Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh dikatakan bahwa Kerajaan Britania Raya dan Kerajaan Belanda menandatangani perjanjian pada 17 Maret 1824 di London dengan tujuan mengatasi konflik antara Kerajaan Belanda dengan Kerajaan Inggris di Nusantara.

Dalam surat perjanjian tersebut kedua negara itu diizinkan untuk saling menukar wilayah jajahannya antara Sri Langka dan Indonesia dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Artikel Asli