Editor : Mila Yefriza
5 Fakta Penting tentang Perbedaan Herbal untuk Kanker Jinak dan Ganas yang Wajib Kamu Tahu. (Foto: Tagar/Dok istimewa)
5 Fakta Penting tentang Perbedaan Herbal untuk Kanker Jinak dan Ganas yang Wajib Kamu Tahu
30 June 2025 | 18:33

TAGAR.id, Jakarta - Perbedaan herbal untuk kanker jinak dan ganas menjadi topik yang semakin banyak dicari, terutama oleh masyarakat yang mulai beralih ke pengobatan alami sebagai pendamping terapi medis. Kamu mungkin pernah mendengar tentang penggunaan tanaman seperti Sarang Semut, Benalu Teh, hingga Temulawak untuk membantu mengatasi berbagai jenis kanker. 

Namun, tahukah kamu bahwa pengobatan herbal yang digunakan untuk kanker jinak bisa sangat berbeda dengan yang digunakan untuk kanker ganas? Tidak hanya dari segi jenis tanamannya, tapi juga mekanisme kerja, intensitas penggunaan, serta tujuan terapinya.

Artikel yang dikutip dari situs pafikemboro.org ini akan membahas secara mendalam perbedaan tersebut dengan dukungan data dari lembaga kesehatan dan universitas ternama di Indonesia agar kamu mendapatkan informasi yang sahih dan terpercaya.

1. Pengertian Kanker Jinak dan Ganas, Kenapa Harus Dibedakan?

Kanker jinak dan ganas adalah dua kondisi yang sangat berbeda dalam hal perkembangan sel abnormal. Kanker jinak umumnya tumbuh lambat, tidak menyebar ke jaringan lain, dan seringkali tidak mengancam nyawa. Sebaliknya, kanker ganas bersifat agresif, dapat menyebar ke organ lain (metastasis), dan berpotensi mematikan. Karena perbedaan ini, strategi pengobatan—termasuk pemilihan herbal—perlu disesuaikan. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dalam jurnalnya pada tahun 2022 menyebutkan bahwa pendekatan herbal untuk kanker harus mempertimbangkan tingkat keganasan serta respons imun pasien.

2. Jenis Herbal yang Digunakan untuk Kanker Jinak

Herbal untuk kanker jinak cenderung berfokus pada peningkatan imunitas, detoksifikasi tubuh, serta mencegah pertumbuhan sel yang tidak normal. Salah satu herbal yang banyak digunakan adalah Temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Tanaman ini terbukti secara ilmiah memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang tinggi, yang membantu memperbaiki jaringan tubuh dan mencegah pembelahan sel abnormal. Penelitian dari Universitas Airlangga menyatakan bahwa ekstrak temulawak dapat menurunkan risiko pembentukan tumor pada tikus laboratorium hingga 60% bila dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu dua bulan.

Artikel Asli