Zaman Edan! Salat Tarawih di Monas, Kampanye Politik di Masjid

Zaman edan, salat tarawih di Monas, kampanye politik di masjid. Rencana Pemprov DKI gelar tarawih akbar di Monas banjir kritikan.
Masjid Istiqlal berlokasi di kawasan Monumen Nasional, mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 21/5/2018) - Rencana Pemprov DKI menggelar tarawih akbar di Monas pada 26 Mei menuai kecaman dari mana-mana.

Cholil Nafis Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat mengatakan, "Saya berharap Pemprov DKI mengurungkan niat tarawih di Monas. Cukuplah seperti maulid dan syiar keagamaan saja yang di lapangan."

"Salat di lapangan sepertinya kurang elok, sementara masih ada masjid besar sebelahnya yang bisa menampungnya. Ayo Pemprov DKI lebih baik konsentrasi pada masalah pokok pemerintahannya yaitu mengatasi banjir dan macet yang tak ketulungan dan merugikan rakyat," lanjutnya. 

Sementara itu Abdul Mu'ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah mengatakan, "Salat tarawih di Monas bisa menimbulkan kesan politis. Dalam konteks luas dan jangka panjang, bisa menjadi preseden untuk kegiatan serupa oleh pemeluk agama lainnya."

Senada dengan Cholil Nafis dan Abdul Mu'ti, Robikin Emhas Ketua Tanfidziyah PBNU mengatakan, "Jangan tinggalkan masjid dan berusaha mensyiarkan Islam di tempat lain. Mari kita makmurkan masjid dengan cara terhormat. Termasuk untuk salat tarawih."

Bukan hanya mereka, banyak netizen sangat heran dengan rencana tarawih akbar di Monas itu. 

Seorang netizen bernama Opa Darmanto menulis di akun Facebooknya, "Zaman edan adalah ketika sesuatu dilakukan serba terbalik, seperti salat di Monas dan kampanye di masjid."

Sandiaga Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta hari ini Senin (21/5) mengoreksi rencananya yang menuai banyak kritik itu. Ia mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan lokasi tarawih digeser ke Masjid Istiqlal atau Jakarta Islamic Center.

Sebelumnya ia mengatakan bahwa tarawih akbar di Monas sudah dikonsultasikan dengan ulama. Entah siapa ulama yang ia ajak konsultasi itu. (af)

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.