Yumi dan Dewi, Korban Terjun Bebas Belum Ditemukan

Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dua warga Tapanuli Utara, yang terjun bebas ke Sungai Bilah.
Dua wanita yang disebut korban terjun bebas ke Sungai Bilah, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Faacebook)

Tarutung - Dua warga Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang terjun bebas ke Sungai Bilah, belum ditemukan. Tim Search and Rescue (SAR) gabungan melanjutkan pencarian hari ini, Rabu 26 Juni 2019.  

Pencarian hari pertama di dasar Sungai Bilah, Desa Lontung Jae I, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara, melibatkan puluhan personel Polri, TNI, Basarnas, BPBD dan masyarakat.

Pencarian dihadapkan pada medan cukup berbahaya. Kondisi jurang curam dengan kedalaman sungai puluhan meter. Permukaan sungai cukup sempit dan arus air deras. 

Berita sebelumnya: 2 Pengendara Motor Terjun Bebas ke Sungai di Taput

Melihat kondisi itu, petugas memutuskan pencarian dilakukan dengan metode penyisiran jalur darat.

"Pencarian sejak pagi di lokasi dengan metode scouting darat atau penyisiran jalur darat sudah dua kilometer. Tantangan alam karena sungai sempit dan arus deras. Sungai ini juga berada di jurang yang terjal dan bebatuan," terang Kepala Pos Basarnas Sibolga Harry Susanto kepada Tagar.

Diperkirakan penyebab kejadian kecelakaan terjun bebas ke dasar Sungai Bilah akibat rem blong atau putus dan tidak dapat dikendalikan

Harry mengatakan, kemampuan personel dan peralatan yang dikerahkan sudah cukup memadai apalagi dibantu puluhan warga setempat.

"Alat sudah cukup, penambahan personel saat ini sudah cukup dengan bantuan Polsek Garoga, Babinsa dari Koramil Garoga, personel kecamatan dan masyarakat kurang lebih 40 orang serta jajaran BPBD memperkuat tujuh orang personel Basarnas Pos Sibolga," katanya.

Direncanakan pencarian akan dilakukan kembali hari ini dengan metode yang sama, menyisir jalur darat.

Sebelumnya warga desa sudah melakukan pemasangan jaring penghambat di hilir Sungai Bilah. Itu digunakan sebagai perangkap tubuh korban yang diprediksi terbawa arus sungai.

"Kami sudah berusaha memasang jaring perangkap di hilir sungai berjarak dua kilometer dari tempat kejadian, kami berharap ada tanda baik ditemukannya tubuh korban," kata warga di sana, Partanda Siregar.

Kronologi Kejadian

Humas Polres Tapanuli Utara Aiptu Sutomo M Simaremare dalam keterangan pers Selasa 25 Juni 2019 mengungkap, kronologi kecelakaan terjun bebas dua wanita yang masih saudara itu ke dasar Sungai Bilah.

Ke dua korban bernama Yumi Pasaribu, 17 tahun, diketahui masih pelajar dan kakak sepupu kandungnya, Dewi Rinawati Siregar, 29 tahun, seorang guru honor di Garoga. Ke duanya warga Desa Lontung Jae I, Kecamatan Garoga.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin 24 Juni 2019 pukul 11.45 WIB. Saat kejadian, saksi Madan Tambunan, 33 tahun, warga Dusun Tapus Nabolak, Desa Sihulambu, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan bergerak pulang dari Garoga menuju Sihulambu.

"Madan Tambunan dalam perjalanan pulang dari Garoga melewati ke dua korban mengendarai sepeda motor bebek. Saat tiba di jembatan Aek Bilah, Madan Tambunan dikagetkan dengan suara wanita menjerit dengan minta pertolongan," kata Sutomo.

Berita sebelumnya: SAR Turun Mencari Warga yang Terjun Bebas di Taput

Kemudian Madan berhenti dan menyaksikan ke dua wanita tersebut sudah terjun ke Sungai Bilah bersama sepeda motor yang ditumpangi.

Madan berusaha mencari pertolongan dengan memberitahu warga sekitar, yang kemudian bersama personel Polsek dan Koramil Garoga mendatangi tempat kejadian dan berusaha melakukan pencarian.

"Diperkirakan penyebab kejadian kecelakaan terjun bebas ke dasar Sungai Bilah akibat rem blong atau putus dan tidak dapat dikendalikan," kata Sutomo.[]

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.