Yandri Susanto Sebut Salam Dua Periode Mati Langkah

"Jadi seperti mati langkah, karena mendapatkan nomor satu. Jokowi satu periode dan salam dua periode jadi batal," ujar Yandri Susanto.
Warga mengenakan topeng pasangan Capres Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat melakukan aksi di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/8/2018). Aksi tersebut sebagai bentuk suka cita dan dukungan masyarakat kepada kedua pasangan Capres-Cawapres yang akan maju pada Pilpres 2019 serta berharap pilihan Presiden 2019 berjalan dengan aman dan damai. (Foto: Ant/Mohammad Ayudha)

Jakarta, (Tagar 21/9/2018) –Nomor urut dua yang diperoleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno disebutkan merupakan nomor urut "perfecto".

"Kalau di DPR kami sebut nomor dua adalah 'perfecto' bin paripurna," kata Sekretaris Partai Demokrat Hinca Panjaitan usai menghadiri pengundian dan penetapan nomor urut calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2019 di Gedung KPU Jakarta, Jumat (21/9) malam.

Menurut anggota Komisi I DPR itu, tidak ada makna khusus dengan nomor dua, namun dirinya menganggap nomor yang diperoleh oleh Prabowo-Sandiaga merupakan nomor keren. "Tidak ada makna khusus, semua nomor sama. Tapi, saya kira nomor dua keren dan lebih bagus," ujarnya.

Undian Nomor Urut PIlpres 2019KPU RI menyelenggarakan proses pengundian nomor urut peserta Pemilu 2019. Pasangan calon presiden-wakil presiden Jokowi Widodo-Ma’ruf Amin mendapatkan nomor urut 01, pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno nomor urut 02. (Foto: Tagar/Gilang)

Sementara Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, nomor dua adalah simbol kemenangan. "Nomor dua adalah simbol kemenangan, sesuatu yang beruntung," ucapnya.

Muzani mengatakan, angka dua merupakan nomor yang bagus sehingga tidak ada masalah.
Adapun Ketua DPP PAN Yandri Susanto menilai, angka dua bagi pasangan Prabowo-Sandiaga memiliki filosofi menghentikan narasi yang selama ini dibangun pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yaitu dua periode.

Menurut dia, selama ini pasangan Jokowi-Ma'ruf membangun narasi tersebut secara massif yaitu Salam Dua Periode, namun setelah pengundian nomor urut itu, maka secara otomatis narasi tersebut berhenti.

"Jadi seperti mati langkah, kalau mau menyerang memasukan bola ternyata mati langkah karena mendapatkan nomor satu. Jokowi satu periode dan salam dua periode jadi batal," ujarnya.

Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Siti Hediati atau Titiek Soeharto, mengatakan nomor urut dua, bermakna kedamaian dan kemenangan. "Nomor urut dua juga disebut sebagai 'victory' atau kemenangan," ucapnya.

Menurut Titiek, pasangan Prabowo-Sandiaga yang mendapat nomor urut dua, diharapkan dapat memenangkan pemilu presiden 2019.

Partai Berkarya adalah salah satu partai politik pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur (KIAM).

Ketua DPP Partai Gerindra Adnan mengatakan nomor dua merupakan anugerah bagi partainya karena sama dengan nomor urut Partai Gerindra di Pemilu 2019.

"Jelas bagi kami itu sebuah anugerah yang luar biasa karena sama dengan urut Partai Gerindra," kata Adnan di depan Kantor KPU, Jakarta, Jumat malam.

Dia menilai, nomor urut dua Pasangan Prabowo-Sandiaga memiliki efek positif bagi Partai Gerindra di Pemilu 2019.

Nomor dua menurut dia bagi kalangan milenial sangat melekat yaitu lambang "peace" (perdamaian).

Nomor Keberuntungan

Komentar tentang makna nomor urut capres-cawapres juga disampaikan oleh partai koalisi dari kubu Jokowi-Ma’ruf.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat nomor urut satu, adalah nomor keberuntungan.

Menurut dia, pada pemilu presiden, peserta pemilu berlomba-lomba untuk menang sehingga menjadi RI-1. "Pasangan Jokowi-Ma'ruf, mendapat nomor urut satu, semoga lebih dekat menuju ke RI-1," ujarnya.

Sekjen PKB Abdul Kadir Karding meyakini partainya akan memperoleh efek positif dari nomor urut satu yang diperoleh capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.

"PKB dapat 'number effect'. Dapat nomor satu itu syukur alhamdulillah karena nomornya sama dengan nomor urut PKB," kata Karding di Jakarta, Jumat malam.

Karding mengatakan, dengan nomor yang sama PKB juga akan mudah mengampanyekan Jokowi-Ma'ruf. "Menyatukan dukungan PKB ke pak Jokowi menjadi lebih mudah," kata dia.

Kenakan Atribut

KPU RI telah menyelenggarakan proses pengundian nomor urut peserta Pemilu 2019. Para pendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang berada di Kantor KPU langsung mengenakan atribut nomor dua.

Hal itu dilakukan setelah dalam pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres. Para pendukung Prabowo-Sandiaga langsung membentangkan kertas karton warga putih dengan angka dua dan mengenakan pin bernomor dua di depan KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Jumat malam.

Kertas karton dan pin bernomor dua seperti dirilis Antaranews dibagikan para pendukung yang sudah menyiapkannya sejak awal.

Profil Prabowo Subianto

Prabowo Subianto Djojohadikusumo ditetapkan sebagai Calon Presiden oleh KPU untuk mengikuti kompetisi Pemilu Presiden 2019.

Prabowo merupakan anak begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo. Karier militer pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 tersebut cemerlang di masa Orde Baru. Namun tumbang, bersamaan dengan tumbangnya rezim.

Berbagai misi telah dia laksanakan di antaranya operasi pembebaan sandera di Mapenduma, Papua yang dinilai sukses.

Pensiun dari militer, Prabowo memilih aktif di dunia politik dan juga membangun bisnisnya. Prabowo sempat mengikuti konvensi calon presiden Partai Golkar pada 2004, namun kalah.

Keluar dari Partai Golkar, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 2008 yang digunakan sebagai kendaraan politiknya hingga saat ini.

KPU telah menetapkan mantan Danjen Kopassus tersebut menjadi salah satu peserta Pemilu Presiden 2019 menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres. Berikut profil Prabowo Subianto.

Keluarga:
-Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, anak dari Presiden Soeharto pada 1983. Kemudian keduanya berpisah pada 1998.
-Dari pernikahannya dikaruniai satu anak bernama Ragowo Didiet Hediprasetyo.

Pendidikan:
-Pendidikan dasar Victoria Institution, Kuala Lumpur.
-Sekolah Menengah Pertama di Zurich International School, Zurich, pada tahun 1963-1964
-SMA di American School, London pada kurun waktu 1964-1967
-Akademi Militer Magelang 1970-1974

Karier Militer:

-Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha 1976
-Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha 1977
-Wakil Komandan Detasemen 81 Kopassus 1983-1985
-Wakil Komandan Batalion Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad 1985-1987
-Komandan Batalion Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad 1987-1991
-Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad 1991-1993
-Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus 1993-1994
-Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus 1994
-Komandan Komando Pasukan Khusus 1995-1996
-Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus 1996-1998
-Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat 1998
-Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI 1998

Penghargaan:
-Satya Lencana Kesetiaan XVI
-Satya Lencana Seroja Ulangan-III
-Satya Lencana Raksaka Dharma
-Satya Lencana Dwija Sistha
-Satya Lencana Wira Karya
-The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja
-Bintang Yudha Dharma Naraya

Perusahaan:
-PT Tidar Kerinci Agung yang bergerak dalam bidang produksi minyak kelapa sawit.
-PT Nusantara Energy yang bergerak dalam bidang migas, pertambangan, pertanian, kehutanan dan pulp
-PT Jaladri Nusantara yang bergerak di bidang perikanan.
-PT Kiani Kertas yang kemudian berubah nama menjadi PT Kertas Nusantara. []

Berita terkait