Jakarta - Produsen smartphone asal China, Xiaomi, merilis laporan keuangan perusahaan kuartal ketiga tahun 2020, periode 1 Juli hingga 30 September. Dalam laporan tersebut, Xiaomi berhasil mengirimkan 46,6 juta unit ponsel dengan pendapatan 47,6 miliar yuan, atau sekitar Rp 102 triliun.
“Xiaomi mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat di kuartal ketiga 2020, mencatat rekor pendapatan dan laba bersih yang tinggi,” kata Xiaomi dalam sebuah pengumuman di situs resminya, seperti dikutip Tagar, Kamis, 26 November 2020.
Berdasarkan data dari lembaga riset Canalys, angka pengiriman ponsel Xiaomi pada kuartal ketiga ini 45,3 persen lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan pencapaian tersebut, kini Xiaomi menjadi merek ponsel terbesar ketiga di dunia dengan pangsa pasar 13,5 persen.
Xiaomi juga sukses menggeser posisi Apple yang memiliki pangsa pasar 13,1 persen dan pertumbuhan 42 persen dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu.
Peningkatan bisnis ponsel Xiaomi diklaim naik karena performa ponsel flagship seri Mi yang cukup baik. Total pendapatan perusahaan ini tercatat di angka 72,2 miliar yuan, atau sekitar Rp 154 triliun, tumbuh 34,5 persen dibandingkan kuartal ketiga tahun 2019.
Dari pendapatan itu, Xiaomi memiliki laba bersih sebesar 4,1 miliar yuan atau sekitar Rp8,8 triliun, lebih tinggi 18,9 persen dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu. Pendapatan di luar Cina juga naik menjadi 39,8 miliar yuan atau sekitar Rp85 triliun, lebih besar 52,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tingginya pendapatan itu juga didukung pendistribusian Xiaomi yang baik untuk pasar di Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara, yaitu Filipina, Vietnam. Ekspansi yang masif juga dilakukan Xiaomi untuk pasar baru di Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Selain peningkatan pada bisnis ponselnya, Xiaomi mengatakan bahwa segmen bisnis Artificial Internet-of-Things (AIoT) miliknya juga mengalami peningkatan. Lewat penjualan perangkat AIoT, raksasa teknologi China ini meraih pendapatan 18,1 miliar yuan atau sekitar Rp38 triliun, dengan pertumbuhan 16,1 persen.
Xiaomi mewujudkan strategi ‘Smartphone x AIoT’ dengan menempatkan ekosistem perangkat pintar sebagai bagian penting dari bisnis ponsel. Produk AloT Xiaomi, antara lain Mi TV seri Master, Mi Electric Scooter, Mi 20W Wireless Car Charger, dan beberapa perangkat pintar lainnya.
“Masa depan Xiaomi akan bergantung pada tren. Kuartal ketiga 2020 ini, Xiaomi menduduki urutan ketiga di pasar Eropa. Artinya, Xiaomi punya ruang besar untuk lebih berkembang, bahkan di Eropa,” ucap CEO Xiaomi Lei Jun, melalui keterangan resminya, sebagaimana dikutip Tagar, Kamis, 26 November 2020.
Lei Jun menambahkan, evolusi Xiaomi sudah masuk dalam daftar Fortune 500. Xiaomi telah membuat banyak pencapaian mengesankan di lingkungan persaingan saat pandemi ini.
Penulis: Alfina Nur Hayati