Bantul - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul memastikan akan tetap membuka sejumlah destinasi wisata yang ada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meskipun saat ini kasus Covid-19 sedang mengalami kenaikan, beberapa destinasi wisata di Bumi Projotamansari tetap buka namun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Sekertaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Anihayah mengatakan destinasi wisata yang ada di Bantul akan tetap buka untuk wisatawan libur Nataru. Akan tetapi akan ada penekanan untuk penerapan protokol kesehatan di sejumlah destinasi tersebut. “Sejumlah destinasi wisata akan tetap buka saat musim libur Nataru nanti,” jelas Anihayah pada Sabtu, 12 Desember 2020.
Baca Juga:
Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul telah melakukan rapat koordinasi dengan tingkat Provinsi terkait pembahasan menjelang libur Nataru ini. Karena memang saat ini Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) statusnya memang memerlukan pengawasan khusus. Selanjutnya dalam waktu dekat rencananya akan melangsungkan rapat koordinasi pengendalian libur Nataru di Kabupaten Bantul.
Posko tersebut mungkin akan didirikan sekitar satu minggu sebelum musim libur Nataru.
Anihayah mengatakan untuk menghadapi hari libur Nataru nanti akan akan ada posko terpadu Covid-19 di objek wisata pantai Parangtritis. Akan tetapi untuk kapan didirikannya posko tersebut masih akan dirapatkan lagi. Rapat koordinasi tersebut renaca akan berlangsung pada pekan depan. “Posko tersebut mungkin akan didirikan sekitar satu minggu sebelum musim libur Nataru,” katanya.
Untuk jumlah kunjungan wisatawan saat libur Nataru nanti Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupten Bantul memperkirakan jumlahnya fluktuatif. Hal ini dikarenakan adanya pengurangan libur akhir tahun oleh pemerintah. Selain itu juga karena masyarakat masih ragu untuk berlibur di tengah masa pandemi ini.
Baca Juga:
Terkait hal tersebut maka Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul tidak menargetkan untuk jumlah wisatawan di Bantul pada akhir tahun ini. Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul justru mengurangi target yang awalnya sebanyak 150 ribu pengunjung menjadi setengahnya.
Selanjutnya untuk target pendapatan asli daerah (PAD) juga mengalami pengurangan dari target sebelumnya. “Target awal sebanyak 32 miliar, namun karena adanya pandemi ini maka target menjadi 14,3 miliar. Untuk target tersebut kami optimis,” ujar Anihayah. []