Wisata Bukit Klangon, Kemah dan Menatap Merapi dari Dekat

Wisata Bukit Klangon, spot terbaik untuk melihat Merapi, cocok untuk tracking hill karena jarak ke puncak Merapi hanya empat sampai lima kilometer.
Dua perempuan pencari rumput melintas di kawasan wisata Bukit Klangon, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Rabu pagi, 29 Juli 2020. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sleman - Asap putih mengepul tipis dari puncak Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, pagi itu, Kamis, 30 Juli 2020. Kemudian melayang ke barat menemani awan-awan berwarna senada yang tertiup angin.

Di bawah asap putih itu terlihat jelas rekahan tanah memanjang dari puncak Gunung Merapi, mengarah ke selatan hingga hampir separuh badan gunung. Bayangan tebing rekahan sebelah timur yang tertimpa sinar matahari pagi, menggelapkan sebagian sisi tebing bagian barat.

Dedaunan pucuk-pucuk pohon di hutan lereng selatan Merapi, tampak menyerupai permadani hijau besar, menutupi angkernya jurang-jurang di situ. Sesekali suara cericit burung liar terdengar memecah kesunyian.

Perempuan-perempuan pencari rumput melintas di sekitar situ, menyapa ramah sambil sambil membawa semacam sabit. Lalu melanjutkan langkahnya menuju tebing-tebing curam di sebelah utara.

Ini merupakan spot terbaik untuk melihat Merapi. Cocok untuk tracking hill, karena jarak ke puncak Merapi hanya empat sampai lima kilometer.

Wisata Bukit KlangonGardu pandang di Bukit Klangon, dilihat dari gerbang masuk area wisata Bukit Klangon, Jumat, 31 Juli 2020. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Beberapa puluh meter di sebelah barat, gardu pandang setinggi kurang lebih enam meter berdiri angkuh. Keempat sisinya terpasang kaca transparan, untuk memudahkan pengunjung melihat ke sekelilingnya.

Sebagian wisatawan memilih duduk di bawah gardu, sementara rekannya yang lain naik ke atas dan berdiri di belakang jendela gardu, agar lebih jelas memandang kokohnya puncak Gunung Merapi. Di antara mereka masih enggan melepas jaket, menghalau dinginnya pagi.

Pengunjung tempat itu, Bukit Klangon, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, rela menembus dinginnya pagi. Tak jarang mereka berangkat dari rumah sesaat setelah Subuh, demi mendapatkan pemandangan eksotis puncak Gunung  Merapi.

Biasanya sekitar pukul 09.00 WIB, puncak Gunung Merapi tak lagi terlihat utuh. Gumpalan-gumpalan awan putih sering kali menutupi sebagian badan dan puncaknya. Puncak Merapi akan kembali terlihat utuh saat menjelang senja, sesudah pukul 17.00 WIB.

Namun jika kurang beruntung, saat sore hari pengunjung tidak akan melihat puncak Gunung Merapi, misalnya saat cuaca mendung atau tertutup kabut tebal. Tak jarang kabut bahkan menutup hingga ke badan gunung.

Wisata Bukit KlangonDiki, 28 tahun, petugas pengelola area wisata Bukit Klangon, Jumat, 31 Juli 2020. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Satu Jam dari Jogja

Bukit Klangon terletak sekitar 1.100 meter dari permukaan laut, 34 kilometer sebelah timur laut pusat Kota Yogyakarta dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Untuk menuju Bukit Klangon, dibutuhkan waktu tempuh kurang lebih satu jam dari Kota Yogyakarta, dengan jalanan yang cukup menanjak dan berkelok-kelok.

Bukit Klangon juga menjadi salah satu tujuan para penggemar olahraga sepeda. Meski untuk sampai di tempat ini dibutuhkan tenaga dan stamina yang prima. Tapi kelelahan di perjalanan itu terbayar tunai saat tiba di lokasi.

Pengelola Bukit Klangon mematok harga tanda masuk sangat terjangkau untuk para pengunjung, yakni cukup dengan biaya Rp 5 ribu mereka sudah bisa menikmati keindahan tempat ini. Harga itu sudah termasuk untuk biaya parkir kendaraan roda dua.

Bukan hanya menjual pemandangan alam dan pesona Gunung Merapi, pengelola juga menyediakan camp ground untuk pengunjung yang berminat kamping di situ. Selain itu juga ada fasilitas downhill untuk para penggemar olahraga bersepeda.

Dian, 43 tahun, seorang pengunjung Bukit Klangon, menilai lokasi ini merupakan spot terbaik untuk melihat eksotisme Gunung Merapi.

"Kelebihannya, ini merupakan spot terbaik untuk melihat Merapi. Cocok untuk tracking hill, karena jarak ke puncak Merapi hanya empat sampai lima kilometer," kata penggemar travelling ini.

Wisata Bukit KlangonPeringatan penerapan protokol kesehatan di area wisata Bukit Klangon, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Rabu pagi, 29 Juli 2020. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Lokasi Gunung Merapi yang cukup dekat tersebut, kata Dian membuat Bukit Klangon menjadi salah satu spot terbaik untuk mengambil foto instagramable, terlebih saat cuaca sedang cerah.

Pengunjung bisa berswafoto maupun saling memotret dengan latar rekahan tanah puncak Gunung Merapi. Mereka juga bisa memesan secangkir kopi panas atau kuliner lain di warung-warung yang ada di area wisata.

Ia juga merekomendasikan tempat itu untuk para penggemar wisata ekstrem, khususnya pesepeda. "Bisa bersepeda menuruni bukit dengan pemandangan alami yang segar. Selain itu juga ada camping ground dan tracking hill yang yang cocok untuk para  pendaki pemula."

Tapi, Dian juga berpendapat ada beberapa fasilitas yang masih minim dan sebaiknya ditingkatkan agar pengunjung lebih nyaman, seperti toilet yang bersih, menu kuliner yang variatif, dan kebersihan di lokasi. "Kekurangannya? Airnya dingin banget, warung kurang banyak, dan makanan kurang variatif."

Wisata Bukit KlangonDua orang pengunjung Bukit Klangon di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, menikmati keindahan Gunung Merapi, Rabu pagi, 29 Juli 2020. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Wajib Mengenakan Masker

Pada masa pandemi Covid-19 ini pihak pengelola Bukit Klangon mewajibkan para pengunjung untuk menerapkan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak fisik minimal satu setengah meter, mencuci tangan, dan mengenakan masker di kawasan tersebut.

Kewajiban menerapkan protokol kesehatan itu, selain tertulis pada baliho besar dipasang tepat di depan tangga menuju bukit, juga disampaikan seorang pengelola Bukit Klangon, Diki, 28 tahun.

"Kita sempat tutup selama tiga bulan saat awal pandemi Covid-19. Ini baru buka kembali sekitar tiga mingguan. Pengunjung dan pedagang wajib menerapkan protokol kesehatan. Seluruh pengunjung juga wajib diperiksa suhu tubuh sebelum memasuki area wisata," kata Diki.

Ia menambahkan, pihaknya bukan hanya menjual view yang indah dengan biaya terjangkau, tapi juga menyiapkan beberapa fasilitas lain, termasuk camping ground dan downhill dengan harga yang tak kalah murah.

Wisata Bukit KlangonRekahan tanah di puncak Gunung Merapi dilihat dari Bukit Klangon, Rabu pagi, 29 Juli 2020. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Untuk pengunjung yang ingin berolahraga ekstrem menuruni bukit, dipatok biaya sebesar Rp 15 ribu per orang. Begitu juga untuk pengunjung yang ingin mendirikan tenda di area camping ground, cukup membayar Rp 15 ribu per orang per malam.

Sebelum pandemi, pengunjung yang ingin mendirikan tenda di camping ground Bukit Klangon cukup datang pada hari itu, kemudian memberi tahukan kepada pengelola, berapa jumlah orang dan berapa hari akan mendirikan tenda. Tapi sejak kembali dibuka pada masa pandemi Covid-19, pengelola menerapkan aturan baru untuk wisatawan yang berniat mendirikan tenda. Mereka diminta untuk melapor atau memberi tahu pengelola sebelum hari H.

Pemberitahuan bisa dengan cara datang langsung ke sekretariat pengelola di Bukit Klangon, atau melalui pesan langsung (direct message) di akun instagram Bukit Klangon. "Untuk yang mau mendirikan tenda, sebaiknya mendaftar paling lambat tiga hari sebelumnya."

Hal itu, lanjutnya, diberlakukan karena pihak pengelola menerapkan aturan baru, yakni dalam semalam maksimal hanya dibolehkan 100 orang yang ada di area camp ground, agar tidak ada kerumunan. Kebijakan itu berlaku sejak kembali dibuka. "Tenda dan peralatan lain bawa sendiri. Di sini sebetulnya menyewakan tenda juga, tapi untuk saat ini belum disewakan lagi."

Pihak pengelola juga menyiapkan prasarana penunjang, seperti toilet. Sedikitnya ada tujuh toilet umum di sini, yakni di bagian bawah, kemudian di sekitar gardu pandang, dan di sekitar camping ground. Diki mengimbau para wisatawan menjaga kebersihan di area ini, dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. []

Baca cerita lain:

Berita terkait
Pedagang Hewan Kurban Tak Terpengaruh Pandemi
Tumpukan rumput menggunung di depan sebuah rumah di kawasan Jombor, Kabupaten Sleman, tepatnya di Jalan Amarta Raya. Aroma khas kambing menguar.
Kawasan Penjualan Buku Legendaris di Yogyakarta
Pokoknya lengkap, mau cari buku kisah nabi, ada. Cari TTS teka teki silang, ada, komik lawas ada. Kawasan penjualan buku legendaris di Yogyakarta.
Rapid Test di Bantaeng Tak Seseram Isu Mahal di Medsos
Pengalaman mudik Tasmawati warga Bantaeng, cukup bayar Rp 25.000 untuk rapid test, bukan ratusan hingga nyaris sejuta seperti isu di media sosial.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.