Wiranto Tegaskan TNI-Polri Bersiaga Amankan Sidang MK

Wiranto menegaskan, aparat kepolisian dibantu oleh TNI bersiaga penuh mengamankan sidang perdana sengketa Pemilu di MK.
Menko Polhukam Wiranto bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan perkembangan pascakerusuhan di Jakarta dini hari tadi, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu 22 Mei 2019. Menko Polhukam mengatakan Pemerintah sudah mengetahui dalang dari aksi kerusuhan yang terjadi setelah unjuk rasa di depan Bawaslu dan memastikan aparat keamanan akan menindak tegas secara hukum. (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)

Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan, aparat kepolisian dibantu oleh TNI bersiaga penuh mengamankan sidang perdana sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Jumat 14 Juni 2019.

"Aparat keamanan baik kepolisian atau TNI terus bersiaga penuh untuk menjaga berbagai kemungkinan yang mungkin dapat terjadi," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam dikutip Antara, Kamis 13 Juni 2019.

Aparat keamanan selalu waspada dalam menjaga keamanan dan kemungkinan yang terjadi dalam sidang sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi.

"Aparat keamanan selalu waspada ya menjaga keamanan dan kemungkinan yang terjadi sudah diantisipasi. Sehingga masyarakat tenang, baik di Jakarta maupun di daerah-daerah yang kita anggap kritis. Saya kira aparat keamanan terus berjaga-jaga," kata Wiranto tanpa menyebutkan berapa jumlah personil pengamanan sidang MK.

Wiranto juga akan melakukan pencegahan aliran massa ke Jakarta menjelang sidang gugatan Pemilu 2019 di MK.

"Kita mencoba untuk melakukan suatu pencegahan mengalirnya massa ke Jakarta. Ini dalam rangka pengamanan Jakarta terus-menerus ya," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin 10 Juni 2019.

Pencegahan aliran massa, dilakukan di kota lainnya selain Jakarta oleh aparat kepolisian. Menurut dia, persidangan MK merupakan kesepakatan para kontestan. Harus disyukuri dan diapresiasi. Harapannya keputusan MK nanti diterima semua pihak.

"Teman-teman kontestan yang ada niat untuk mengerahkan massa janganlah dilakukan, karena proses hukum tengah berjalan. Proses yang sangat elegan, terhormat, bermartabat, ini biarlah berjalan dulu," ucapnya. []

Baca juga:

Berita terkait