Wilayah RI Disusupi Drone, Ancaman Negara Semakin Kompleks?

Stanislaus Riyanta mengatakan, banyaknya titik rawan di Indonesia menjadi ruang bagi negara asing untuk melakukan aktivitas.
Analis Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta. (Foto: Tagar/Dok Stanislaus)

Jakarta - Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta merespons penemuan UUV (unmanned underwater vehicle) atau drone, oleh seorang nelayan bernama Saeruddin, di laut Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Stanislaus mengatakan, banyaknya titik rawan di Indonesia menjadi ruang bagi negara asing untuk melakukan aktivitas.

Perlu evaluasi yang komprehensif terkait pengawasan kedaulatan, dari aspek sdm dan alutsistanya. Jangan sampai wilayah kedaulatan negara kita jadi arena bagi negara lain

"Ini menunjukkan bahwa banyak titik rawan di wilayah Indonesia, sehingga dimanfaatkan oleh negara asing, termasuk menjadi wilayah aktivitas negara asing," kata Stanislaus kepada Tagar, Senin, 4 Januari 2021.

"Ancaman bagi negara kita, terbukti semakin kompleks, asimetris, dan serius, dari bukti adanya drone tersebut," ucapnya menambahkan.

Alumnus Pascasarjana Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia (UI) ini berujar, pemerintah harus mengevaluasi secara luas pengawasan kedaulatan Indonesia.

"Perlu evaluasi yang komprehensif terkait pengawasan kedaulatan, dari aspek sdm dan alutsistanya. Jangan sampai wilayah kedaulatan negara kita jadi arena bagi negara lain, termasuk menjadi arena konflik," tuturnya.

Wilayah Indonesia sebagai jalur transportasi, kata dia, mempunyai akses yang sangat strategis secara ekonomi dan pertahanan.

"Namun bisa juga drone tersebut melakukan pemetaan sumber daya alam di Indonesia. Daerah yang kaya dan startegis pasti menjadi daya tarik bagi pihak lain," ucap Stanislaus Riyanta.

Sebelumnya, Sebuah benda asing mirip torpedo yang diduga drone pengintai bawah laut ditemukan di perairan laut Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Benda asing ini kini diamankan di Kantor Koramil 1415-03/Bonerate, Selayar.

Benda asing mencurigakan tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan bernama Saeruddin. Dia menemukan benda asing itu dalam kondisi terapung di atas permukaan laut saat tengah mencari ikan.

Kapolres Selayar, Ajun Komisaris Besar Polisi Temmangnganro Machmud saat dikonfirmasi membenarkan penemuan benda asing tersebut. Kapolres mengatakan, benda asing ini sebenarnya ditemukan oleh nelayan, sejak Minggu 20 Desember 2020 lalu. Tapi, baru dilaporkan ke petugas kemarin, Sabtu 26 Desember 2020.

"Benar ada benda asing mirip rudal atau torpedo yang ditemukan. Benda itu sudah diamankan," kata Temmangnganro kepada Tagar, Minggu 27 Desember 2020.[]

Berita terkait
Jokowi Berencana Salurkan Bansos 8 Januari 2021
Presiden Joko Widodo memerintahkan agar bantuan sosial (bansos) segera disalurkan pada Januari, 2021.
PKS Ungkap Kegaduhan Politik 2020 oleh Menteri Presiden Jokowi
Wakil Ketua Fraksi PKS, Sukamta menjelaskan, kegaduhan muncul diawali atas pernyataan pembantu atau menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi: Indonesia Akan Bangkit dan Berinovasi di 2021
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada 2021 Indonesia akan mampu bangkit dan melakukan banyak inovasi. Ini alasannya.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.