WHO Turun Tangan Terkait Kasus Flu Burung di Kamboja yang Mengkhawatirkan

Situasi di negara tersebut sebagai "mengkhawatirkan” menyusul terjadinya peningkatan kasus pada burung dan mamalia baru-baru ini
Seseorang memegang tabung reaksi berlabel "Flu Burung" di samping telur, dalam sebuah ilustrasi, 14 Januari 2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Dado Ruvic)

TAGAR.id, London, Inggris - Organisasi Kesehatan Dunia PBB (World Health Organization/WHO) bekerja sama dengan pihak berwenang Kamboja setelah ditemukan dua kasus flu burung H5N1 pada manusia di negara itu. Kasus yang telah dikonfirmasi itu terjadi pada sebuah keluarga.

Dr Sylvie Briand, Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, menggambarkan situasi di negara tersebut sebagai "mengkhawatirkan” menyusul terjadinya peningkatan kasus pada burung dan mamalia baru-baru ini.

Padahal penilaian WHO pada awal bulan ini menyebutkan risiko penyebaran flu burung pada manusia masih tergolong rendah.

Pihak berwenang Kamboja pada Kamis, 23 Februari 2023, melaporkan kematian seorang anak perempuan berusia 11 tahun karena H5N1. Pemerintah mulai melakukan pengujian terhadap 12 orang yang memiliki kontak langsung dengan korban. Ayahnya, yang menunjukkan gejala, juga dinyatakan positif terkena virus.

bebek di phnom penhSekumpulan bebek di sepanjang pantai Desa Snoa di luar Phnom Penh, Kamboja, 23 Februari 2023. Seorang gadis berusia 11 tahun di Kamboja meninggal karena terinfeksi virus flu burung H5N1. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Namun, tidak seperti wabah H5N1 sebelumnya yang ada selama lebih dari dua dekade, subtipe ini tidak menyebabkan penyakit yang signifikan pada manusia. Sejauh ini, hanya sekitar kurang dari 10 kasus pada orang yang memiliki kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi, dan sebagian besar ringan, yang dilaporkan ke WHO. Para ahli menyarankan virus mungkin perlu berubah agar penularan manusia terjadi.

WHO mengatakan akan meningkatkan upaya kesiapsiagaan. Badan tersebut memastikan ketersediaan antivirus serta 20 vaksin pandemi berlisensi jika situasinya berubah. Namun, keduanya memang harus diperbarui agar lebih cocok dengan strain H5N1 yang beredar. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Asia Bisa Jadi Jembatan Virus Baru Flu Burung Masuk ke Australia
Jenis virus baru flu burung H5N1 sudah memakan korban di hampir seluruh benua di dunia kecuali Australia dan Antartika
0
WHO Turun Tangan Terkait Kasus Flu Burung di Kamboja yang Mengkhawatirkan
Situasi di negara tersebut sebagai "mengkhawatirkan” menyusul terjadinya peningkatan kasus pada burung dan mamalia baru-baru ini