WHO Temukan Asal Usul Virus Corona Covid-19

WHO mengklaim telah menemukan asal usul virus corona yang kemungkinan berasal dari peternakan satwa liar di sekitar provinsi Yunnan, China.
Petugas WHO saat tiba di bandara Wuhan, China. (Tagar/AP/Ng Han Guan)

Jakarta - Setelah penyelidikan selama berbulan-bulan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim telah menemukan asal usul virus corona.  Menurut WHO, peternakan satwa liar di sekitar provinsi Yunnan, China selatan kemungkinan menjadi sumber pandemi Covid-19. 

Ahli Ekologi Penyakit Peter Daszak yang melakukan perjalanan ke China mengungkapkan, pasar ini kemungkinan besar memasok hewan ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, tempat kasus awal Covid-19. Dimana Beberapa dari hewan liar itu bisa saja tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar di daerah tersebut. 

Saya pikir SARS-CoV-2 pertama kali menyerang orang-orang di China Selatan.

Rilis mengenai penemuan ini, diperkirakan akan diumumkan WHO dalam beberapa minggu mendatang. Tim ahli WHO, melakukan perjalanan ke China untuk menyelidiki bagaimana pandemi mematikan pada Januari 2021. Virus tersebut, kini telah menginfeksi lebih dari 120 juta orang dan menewaskan 2,6 juta di seluruh dunia. 

Sebelumnya, banyak teori konspirasi telah menyebar tentang asal-usul virus, termasuk bahwa virus itu lolos dari laboratorium Wuhan. Namun, penyelidik WHO menepis penjelasan itu bulan lalu. 

Tim investigasi WHO menemukan bahwa virus corona beredar dari kelelawar dan melompat ke manusia, kemungkinan melalui spesies perantara. Virus itu, kemungkinan ditularkan dari kelelawar di China Selatan ke hewan di peternakan satwa liar, dan kemudian ke manusia. 

Daszak mengungkapkan, peternakan satwa liar adalah bagian dari proyek yang telah dipromosikan pemerintah China selama 20 tahun untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan dan menutup kesenjangan pedesaan-perkotaan.

"Mereka mengambil hewan eksotis, seperti musang, landak, trenggiling, anjing rakun dan tikus bambu, dan mereka membiakkannya di penangkaran," tutur Daszak seperti dikutip dari Live Science, Kamis,18 Maret 2021. 

Pada Februari 2020, China menutup peternakan itu yang kemungkinan lantaran pemerintah setempat mengira bahwa itu adalah bagian dari jalur transmisi dari kelelawar ke manusia. Pemerintah kemudian mengirimkan instruksi kepada peternak tentang bagaimana mengubur, membunuh atau membakar hewan dengan cara yang tidak menyebarkan penyakit. 

Banyak dari peternakan ini membiakkan hewan yang dapat membawa virus corona, termasuk musang, kucing, dan trenggiling. Sebagian besar berlokasi di atau dekat provinsi Yunnan di China Selatan, tempat para ilmuwan sebelumnya menemukan virus kelelawar yang 96 persen mirip dengan SARS-CoV-2. 

WHO masih belum mengetahui hewan apa yang membawa virus dari kelelawar ke manusia. "Saya pikir SARS-CoV-2 pertama kali menyerang orang-orang di China Selatan. Tampaknya seperti itu," kata Daszak. 

WHO juga menemukan bukti bahwa peternakan satwa liar ini memasok pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan. 

"China menutup jalur itu karena suatu alasan. Yakni, mereka mungkin berpikir bahwa ini adalah jalur penularan yang paling mungkin, yang juga akan disimpulkan oleh laporan WHO," tutup Daszak. []

Berita terkait
1 Tahun Deklarasi Resmi WHO Terkait Pandemi Covid-19
Satu tahun setelah Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menetapkan wabah virus corona (Covid-19) sebagai pandemi
WHO Luncurkan Rencana Kesiapan dan Respons Pandemi 2021
WHO luncurkan rencana kesiapan dan respons pandemi 2021yang dirancang untuk membantu semua negara memerangi pandemi virus corona
Dirjen WHO Ingatkan Negara-negara Kaya Jangan Hambat COVAX
Dirjen WHO katakan sebagian negara-negara terkaya di dunia hambat upaya memberikan vaksin virus corona ke negara-negara termiskin
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.