WHO Ingatkan Warga Dunia Agar Tetap Waspada Biarpun Angka Kematian Karena Covid-19 Turun

WHO melaporkan angka kematian karena Covid-19 turun 90 persen dibandingkan bulan Februari 2022
Menteri Utama Queensland, Australia, Annastacia Palaszczuk, menyarankan warga untuk memakai masker mulai hari Jumat, 11 November 2022. (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News/Stephen Cavenagh)

TAGAR.id, Jenewa, Swiss - Minggu ini, angka terbaru kasus Covid-19 secara global mencapai 2,1 juta kasus. Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) memperingatkan untuk tetap waspada atas munculnya varian baru.

WHO mengatakan kematian karena Covid-19 secara global turun 90 persen dibandingkan sembilan bulan lalu.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan walau angka tersebut merupakan berita yang menggembirakan, dia mengatakan tetap harus waspada karena varian baru terus muncul.

WHO mengatakan angka testing tetap rendah secara global dan varian baru terus muncul.

Menurut Tedros, minggu lalu kematian karena Covid-19 yang dilaporkan ke WHO berjumlah 9.400.

poster kampanye covid di beijingFOTO FILE: Seorang pria mendorong seorang perempuan yang duduk di kursi roda, melewati poster bergambar petugas medis di stan pengujian Covid-19 di Beijing, China, 27 Oktober 2022. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Tingshu Wang/File Foto)

Sedangkan di bulan Februari tahun 2022 ini, menurut Tedros, angka kematian mingguan yang dilaporkan adalah 75 ribu.

"Kita sudah mencapai banyak kemajuan dan ini tentu saja memberikan rasa optimis," katanya dalam jumpa pers virtual dari kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.

"Tetapi kami menyerukan kepada seluruh pemerintahan, komunitas, dan individu untuk tetap waspada.”

"Hampir 10 ribu orang meninggal seminggu, yang artinya 10 ribu terlalu banyak untuk penyakit yang bisa dicegah dan ditangani."

Dirjen WHO tersebut mengatakan angka testing masih rendah secara global, kesenjangan vaksinasi antara negara kaya dan miskin masih besar, dan varian baru terus muncul.

Sementara itu WHO mengatakan angka kasus baru sepanjang minggu lalu berjumlah sekitar 2,1 juta kasus, menurun 15 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Jumlah kematian turun 10 persen dibandigkan pekan sebelumnya.

Secara keseluruhan menurut WHO sudah ada 629 juta kasus dan 6,5 juta orang meninggal selama pandemi.

Jumlah kasus tertinggi terjadi di Jepang dengan lebih dari 401 ribu kasus baru, naik 42 persen dari pekan sebelumnya.

Kemudian disusul oleh Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman dan China, yang keseluruhan mencatat 219 ribu kasus selama 7 hari terakhir, penurunan 15 persen dari pekan sebelumnya.

Jumlah kematian di China adalah 539 selama sepekan terakhir, naik 10 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

Walau jumlah kasus di China relatif rendah, mereka menerapkan kebijakan COVID yang sangat ketat dengan melakukan karantina, 'lockdown', testing wajib setiap hari atau hampir setiap hari, hal yang kemudian menyebabkan protes dan bentrokan warga dengan pihak berwenang di beberapa kota.

dirjen whoDirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: voaindonesia.com/AP)

Warga Queensland disarankan memakai masker

Sementara itu di negara bagian Queensland, Australia, Menteri Utama, Annastacia Palaszczuk, menyarankan agar warga menggunakan masker dengan adanya peningkatan kasus baru dan juga mereka yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dalam keterangannya di parlemen negara bagian di Brisbane, Palaszczuk mengatakan sudah terjadi peningkatan 15 persen kasus selama sepekan terakhir dan jumlah yang harus dirawat di rumah sakit meningkat dua kali lipat.

Dia mengatakan rekomendasi dari Kepala Bidang Kesehatan Queensland Dr John Gerrard adalah bahwa sistem peringatan COVID ditingkatkan dari warna hijau menjadi kuning.

"Ini berarti disarankan bahwa kita harus menggunakan masker di area layanan kesehatan, di transportasi umum, taksi, di dalam ruangan di mana tidak bisa menjaga jarak, dan bila anda berada di dekat mereka yang rentan terkena COVID," kata Palaszczuk.

"Ini berlaku khususnya bagi anggota masyarakat yang usianya lebih tua dan mereka yang berisiko dan langkah ini efektif mulai berlaku besok."

Palaszczuk mengatakan ada 105 pasien dirawat di rumah sakit hari Kamis, 3 November 2022, minggu lalu dan angka minggu ini adalah 203 orang.

"Gelombang keempat yang kita harapkan muncul sekarang sudah tiba.”

"Kita tidak perlu terkejut. Kita sudah hidup bersama virus ini sekian lamanya dan warga Queensland harus apa yang harus dilakukan." (Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News)/abc.net.au/indonesian. []

Berita terkait
WHO Ingatkan Dunia Bahwa Pandemi Covid-19 Masih Darurat Internasional
WHO pada Rabu, 19 Oktober 2022, mengatakan masih terlalu dini untuk mencabut status peringatan tertinggi untuk krisis Covid-19