WHO: China Miliki Tanggung Jawab pada Pasien Covid di Dunia

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan China berhutang tanggung jawab kepada pasien Covid-19 di seluruh penjuru dunia.
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: Tagar/Reuters)

Jakarta - Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, China memiliki utang tanggung jawab pada mereka yang terinfeksi, terdampak bahkan meninggal akibat Covid-19. 

Ia mengatakan untuk itu, penyelidikan asal-usul pandemi Covid-19 perlu diketahui, penyelidikan di China terhambat karena kurangnya data awal mula penyebaran Covid-19 di tersebut. 


Kami berutang kepada jutaan orang yang menderita dan jutaan orang yang meninggal untuk mengetahui apa yang terjadi.


"Kami meminta China untuk transparan dan terbuka serta bekerja sama," kata Tedros dikutip Reuters, Jumat, 16 Juli 2021.

"Kami berutang kepada jutaan orang yang menderita dan jutaan orang yang meninggal untuk mengetahui apa yang terjadi," ucapnya.

Sementara Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, yang ikut melakukan pembicaraan dengan Tedros juga mendesak China untuk mengizinkan penyelidikan tentang asal-usul pandemi Covid-19 berlanjut.

Sebelumnya tim dari WHO telah menghabiskan empat minggu di sekitar Wuhan dengan para peneliti China pada awal 2021 untuk menyelidiki asal usul virus corona.

Ada beberapa hipotesis asal usul virus corona mulai dari kemungkinan ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain hingga kebocoran dari laboratorium di Wuhan.

China menilai, teori soal virus corona bocor dari laboratorium Wuhan adalah tidak masuk akal. China menegaskan untuk tidak mempolitisasi masalah ini sebab hanya akan menghambat penyelidikan.

Lebih lanjut, Tedros menyebut akan memberi penjelasan singkat kepada 194 negara anggota WHO pada hari Jumat mengenai studi fase kedua asal usul Covid-19 yang diusulkan. []

Berita terkait
Kemenkes Bantah WHO Masukan Indonesia Kategori A1 High Risk
Kemenkes membantah terkait informasi mengenai status Covid-19 di Indonesia masuk kategori A1 high risk dari dari WHO yang beredar di medsos.
WHO: Virus Varian Delta Lebih Mematikan
Mike Ryan mengatakan varian Delta (B1617.2) sangat menular, termasuk jenis varian yang tercepat, dan terkuat yang pernah ada.
WHO Desak Warga Eropa Liburan Secara Bertanggung Jawab
WHO memperingatkan bahaya Covid-19 dan mendesak warga Eropa untuk bepergian secara bertanggung jawab dalam liburan musim panas
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi