Webinar Sumpah Pemuda Aku untuk Indonesia Satu, 27 Oktober 2020

Dapatkan berjuta inspirasi dan lihat pengumuman pemenang lomba video dalam webinar Sumpah Pemuda Aku untuk Indonesia Satu, Selasa, 27 Oktober 2020.
Webinar Sumpah Pemuda Aku untuk Indonesia Satu, Selasa, 27 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Regita Putri)

Jakarta - Dapatkan berjuta inspirasi dan kejutan dalam momentum bersejarah Sumpah Pemuda dengan mengikuti webinar Sumpah Pemuda, Aku untuk Indonesia Satu, Selasa, 27 Oktober 2020, Pukul 14.00-16.00, dengan join di link zoom: https://tinyurl.com/sum-pe. Atau, dengan Meeting ID: 851 1684 3453 dan Passcode: pemudajaya.

Dalam webinar yang dipandu Pemimpin Redaksi Tagar Fetra Tumanggor ini akan diumumkan nama-nama pemenang Lomba Video 1 Menit Instagram Sumpah Pemuda 2020 Telkomsel - Tagar.

Webinar Sumpah Pemuda 2020Webinar Sumpah Pemuda Aku untuk Indonesia Satu, Selasa, 27 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Regita Putri)

Webinar menghadirkan Keynote Speaker: Dr. Dedy Permadi - Staf Khusus Menkominfo Bidang Digital dan SDM. Berikutnya dalam sesi "Yang Muda yang Berusaha" menghadirkan Yasa Singgih - Pendiri Men's Republic, Kania Annisa Anggiani - Pendiri Chic & Darling, dan Eko Prasetya - Telkomsel 99% Usahaku. Selanjutnya dalam sesi "Memberdayakan Sesama" menghadirkan Emmanuella Mila - Pendiri Rumah Dongeng Pelangi, Alamanda Shantika - Pendiri Binar Academy, dan Rubby Emir - Pendiri Kerjabilitas.

1. Dedy Permadi

Dedy PermadiDr. Dedy Permadi - Staf Khusus Menkominfo Bidang Digital dan SDM. (Foto: Tagar/Kementerian Komunikasi dan Informatika)

Dedy Permadi mengatakan bahwa masa-masa kuliahnya dulu di Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada tergolong biasa saja. Bahkan ketika lulus sarjana, pria kelahiran 23 Juni 1986 ini, tidak pernah terpikirkan untuk jadi dosen HI UGM. Apalagi menjabat sebagai Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan SDM, seperti sekarang ini. Malah, dua pekerjaan pertama yang didaftar Dedy adalah guru TK dan marketing perusahaan retail. Singkat cerita, dia melanjutkan S2 di kampus yang sama, lalu lulus dan mengajar. Kemudian pada 2012, Dedy berkesempatan menempuh pendidikan S3 di National University of Singapore. Sepulangnya dari sana, datanglah tawaran bergabung dengan Kementerian Kominfo, bertepatan disertasi Dedy terkait dengan digital. Dari situ akhirnya Dedy bergabung dengan Kementerian Kominfo, dan membentuk Gerakan Nasional Literasi Digital.

2. Yasa Singgih

Yasa SinggihYasa Singgih - Pendiri Men\'s Republic. (Foto: Tagar/Instagram @yasasinggih)

Yasa Singgih, pria kelahiran 23 April 1995 ini, adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, pasangan Marga Singgih dan Wanty Sumarta. Ketika Yasa remaja, ayahnya terkena serangan jantung dan harus melakukan operasi ring. Namun, ayahnya menolak operasi, karena lebih mengutamakan biaya pendidikan anak-anaknya. Kejadian itu membuat Yasa mulai berpikir mencari penghasilan sendiri. Bermodal nekat, ia mencoba jadi pembawa acara atau MC. Saat itu, usianya masih 15 tahun, namun dalam sehari, ia sudah bisa tampil di 3 acara berbeda, dengan honor 350 ribu rupiah per acara. Selanjutnya berbagai usaha dijalankannya, seperti berjualan kaos, membuka kedai ‘Ini Teh Kopi’, hingga akhirnya mendirikan Men’s Republic, yang fokus menjual aksesoris fashion pria. Di usia 20 tahun, Yasa sudah memiliki perusahaan sendiri, bernama PT Paramitha Singgih, yang menaungi brand Men’s Republic.

3. Kania Annisa Anggiani

Kania Annisa AnggianiKania Annisa Anggiani - Pendiri Chic & Darling. (Foto: Tagar/Instagram @kekekania)

Kania Annisa Anggiani, yang akrab disapa Keke, memulai Chic and Darling sejak 2013, bukan sebagai bisnis, melainkan terapi mengatasi depresi pasca-melahirkan. Sebelumnya, perempuan kelahiran 13 November 1982 ini, telah bekerja belasan tahun di media, tapi ketika hamil, dia harus resign karena harus istirahat total di rumah. Setelah melahirkan, Keke dan suami berkomitmen tidak menggunakan pengasuh atau asisten rumah tangga untuk mengurus anak, dan Keke baru boleh kembali bekerja setelah anak berusia dua tahun. Tapi ternyata Keke merasa depresi, padahal saat itu anaknya masih berusia 6 bulan. Setelah konseling, Keke disarankan untuk mencari kesibukan, di luar aktivitas mengurus bayi. Kemudian Keke mulai dengan menulis blog, berlanjut buat kerajinan tangan, hingga akhirnya terbentuklah Chic and Darling yang menjual berbagai produk kreatif.

4. Eko Prasetya

Telkomsel 99 Persen UsahakuTelkomsel 99% Usahaku. (Foto: Telkomsel)

Eko Prasetya yang menjabat sebagai Digital Small Medium Enterprise atau SME Solution di Telkomsel, adalah salah satu orang dibalik 99% Usahaku. Ini adalah sebuah aplikasi yang diluncurkan Telkomsel, untuk membantu Usaha Kecil dan Menengah, agar lebih efisien, berkembang, dan go digital. Melalui layanan 99% Usahaku, para pelaku UMKM juga bisa menikmati ragam solusi layanan UMKM dari Telkomsel myBusiness, unit usaha Telkomsel yang khusus dihadirkan untuk menyediakan solusi enterprise bagi berbagai tingkat bisnis, mulai dari UMKM, korporasi skala menengah dan besar, hingga institusi pemerintahan. Mereka juga bisa mendapatkan konten pembelajaran, fitur forum diskusi, dan ragam solusi layanan bisnis yang disediakan dalam platform 99% Usahaku. Tagarians yang berminat, dapat mengunduh aplikasi 99% Usahaku di Google Play, dan juga bisa mengakses lewat website 99usahaku dot com.

5. Emmanuella Mila

Emmanuella MilaEmmanuella Mila - Pendiri Rumah Pelangi. (Foto: Tagar/Instagram @milaemmanuella)

Keajaiban dunia dongeng bisa menjadi cara tepat untuk membangun pendidikan karakter. Hal itu yang diyakini Emmanuella Mila, Pendiri Rumah Dongeng Pelangi. Awalnya, Mila memiliki kebiasaan mendongeng sejak hamil anak pertama. Dokter bilang, hal tersebut sangat baik untuk bayi, dan terbukti, ketika putrinya, Veronica Kinetta Maheswari tumbuh besar, ia bisa merespons obrolan dengan lebih baik. Melihat hal itu, kemudian perempuan kelahiran tahun 1981 ini berniat menyebarkan hal-hal positif dari mendongeng, ke seluruh anak di Indonesia. Akhirnya Mila membentuk komunitas Rumah Dongeng Pelangi pada 4 April 2010, yang juga mengajarkan guru-guru pendidikan anak usia dini atau PAUD, untuk bisa mendongeng bagi anak-anak dengan materi dongeng beragam, mulai dari cerita rakyat, fabel, hingga tematik, seperti transportasi, Hari Bumi, dan lain-lain.

6. Alamanda Shantika 

Alamanda ShantikaAlamanda Shantika - Pendiri Binar Academy. (Foto: Tagar/Instagram Alamanda Shantika)

Alamanda Shantika atau akrab disapa Ala, mendirikan sekolah coding bernama Binar Academy, sejak Maret 2017, bersama rekan-rekannya. Ala memang sudah belajar coding sejak usia 14 tahun, sehingga dia sudah terbiasa dengan dunia teknologi. Sebelum mendirikan Binar Academy, perempuan kelahiran 12 Mei 1988 ini, juga pernah terlibat dalam pengembangan aplikasi Gojek Bersama Nadiem Makarim, yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Berbicara tentang Menteri Pendidikan, Ala tegas menyatakan mimpinya menjadi Menteri Pendidikan. Ala menyebutkan alasan di balik cita-citanya itu adalah, agar dia mampu merevolusi dunia edukasi, khususnya di Indonesia. Karena menurut Ala, edukasi merupakan investasi yang sangat penting, sebagaimana nilai yang diajarkan oleh keluarganya. Selain di bidang edukasi, Ala juga menjadi anggota komite di Rumah Sakit Hermina, untuk mempelajari kesehatan di Indonesia.

7. Rubby Emir

Rubby EmirRubby Emir - Pendiri Kerjabilitas. (Foto: Tagar/Instagram @rubstet)

Sulitnya penyandang disabilitas mengakses pekerjaan formal, menjadi inspirasi bagi Rubby Emir, mendirikan start-up kerjabilitas dot com, pada Maret 2015. Awalnya, Ruby ingin platform tersebut memberikan akses informasi lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Namun ternyata, lapangan pekerjaan bagi difabel masih sangat minim, sehingga Ruby dan tim melakukan kampanye, supaya perusahaan mau membuka kesempatan kerja yang setara bagi penyandang difabel. Di Indonesia, memang banyak perusahaan yang memiliki stigma: penyandang disabilitas tidak mampu bekerja seperti mereka yang normal. Oleh karena itu, melalui kerjabilitas dot com, Ruby juga memberikan pelatihan bagi penyandang disabilitas, seperti cara membuat CV, konsultasi karier, atau mempersiapkan diri menghadapi wawancara. Hingga 2018, kerjabilitas dot com sudah menggandeng 1.500 perusahaan lokal, BUMN, dan multinasional, dan juga sudah mempekerjakan hampir 8.000 difabel.

Sampai jumpa dalam webinar Sumpah Pemuda, Aku untuk Indonesia Satu, Selasa, 27 Oktober 2020, pukul 14.00-16.00, dengan mengklik link zoom: https://tinyurl.com/sum-pe. Atau, dengan Meeting ID: 851 1684 3453 dan Passcode: pemudajaya.

Dapatkan berjuta inspirasi dan temukan kejutan di sana, Andakah pemenang lomba video 1 menit Instagram bertema Sumpah Pemuda, Aku untuk Indonesia Satu? []

Berita terkait
Lomba Video 1 Menit: Wajah 75 Tahun Indonesia Maju
Film maker Hanung Bramantyo siap menjadi dewan juri Lomba Video 1 Menit dengan tema "Wajah 75 Tahun Indonesia Maju" yang digelar Telkomsel.
Juara Video Wajah 75 Tahun Indonesia Maju Telkomsel
Video singkat karya Mochamad Fadly Ridho Isnawan menjadi juara dalam lomba video 1 menit bertema “Wajah 75 Tahun Indonesia Maju”.
Lomba Video 1 Menit Instagram Sumpah Pemuda 2020 Telkomsel - Tagar
Ikuti lomba video 1 menit Instagram bertema Sumpah Pemuda, Aku untuk Indonesia Satu, 11-24 Oktober 2020. Lomba digelar Telkomsel dan Tagar.id.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.