Waspadai Aksi Teroris di Perayaan Idul Fitri

Jelang Lebaran 2019, Polri dan TNI siaga satu mengantisipasi kejahatan terorisme dan tindak pidana konvensional.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di GT Kalikangkung usai pantauan udara Tol Trans Jawa, Jumat 31 Mei 2019. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang – Jelang Lebaran 2019, Polri dan TNI siaga satu mengantisipasi kejahatan terorisme dan tindak pidana konvensional.

Tidak semata untuk cipta kondisi jelang pengumuman Pemilu 2019, penangkapan sejumlah terduga teroris dalam beberapa waktu terakhir sekaligus untuk mengamankan perayaan Idul Fitri

"Jelang Ramadan kemarin banyak penangkapan terduga teroris, kita mewaspadai jika terjadi di hari raya," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai pantauan arus mudik jalur tol Trans Jawa, di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 31 Mei 2019.

Kapolri menyebut kelompok teroris masih beranggapan di masa Ramadan dan jelang Lebaran merupakan momen yang pas untuk beraksi. "Mereka masih menganggap bulan tersebut bagus sebagai aksi amaliyah," ujar dia.

Padahal semestinya bulan suci Ramadan dan perayaan kemenangan Idul Fitri oleh umat Islam tidak sepatutnya dikotori dengan perbuatan yang tidak baik. Tidak hanya oleh pelaku teror namun juga pelaku tindak pidana lain.

Selain sudah melakukan antisipasi dengan melakukan langkah penangkapan terduga teroris namun kewaspadaan anggota Polri tak boleh kendor. Bersama TNI, jajaran Polri telah diinstruksikan siaga di jalur arus mudik, baik di tol maupun non tol.

Dan demi keamanan para pemudik yang pulang kampung atau kembali ke tempat kerja saat masa balik, petugas keamanan juga akan dibekali dengan senjata api.

"Bersama Panglima TNI sudah sepakat bagi anggota berjaga tidak menggunakan senjata api, tapi didampingi anggota bersenjata baik Polri dan TNI," beber Tito diamini Panglima TNI Marsekal Hadi Thahjanto yang duduk di sebelahnya.

Terkait kejahatan konvensional seperti aksi begal jalanan, Jenderal Tito menyatakan ruas jalan di Lampung dan Sumatera Selatan menjadi perhatian tersendiri.

"Tim satgas anti begal oleh jajaran Polda Lampung dan Sumatera Selatan, untuk memetakan kelompok begal dan lakukan langkah soft dan tegas," terang dia.

Termasuk telah mendirikan sejumlah pos keamanan dan menggelar patroli wilayah ditingkatkan di sepanjang Bakauheni sampai Lampung. "Ada patroli gabungan TNI dan Polri di titik rawan begal, dilengkapi dengan lampu rotator," ucapnya.

Meminimalisir kejahatan konvensional lain seperti pencurian, copet, gendam, modus bius, anggotanya sudah menggelar operasi cipta kondisi sejak sebelum puasa.

Fokus pengamanan di area publik, terutama di terminal, stasiun, dan bandara. Saat ini kepolisian juga menggelar Operasi Ketupat, kombinasi pelayanan dan pengamanan di masa Lebaran.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara