Semarang - Provinsi Jawa Tengah mewaspadai potensi masuknya varian baru Covid-19 di wilayahnya. Dan sebagai antisipasi lonjakan kasus, Gubernur Ganjar Pranowo telah menginstruksikan penambahan tempat tidur isolasi maupun ruang ICU di rumah sakit (RS).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak khawatir dengan kabar adanya mutasi virus Corona jenis baru yang sedang menggemparkan dunia. Meski begitu, Ganjar meminta masyarakat lebih waspada agar tidak tertular virus tersebut.
"Kami sudah mengikuti ini (mutasi virus Corona) dan UGM sudah memperingatkan sejak September lalu. Jadi sebenarnya ada. Tapi tidak perlu khawatir, hanya sekarang kita harus jauh lebih waspada, minimal dari diri kita sendiri," kata Ganjar, Sabtu, 2 Januari 2020.
Sampai saat ini, Jateng memiliki 8.096 tempat tidur isolasi dan baru terpakai 5.000-an tempat tidur. Sementara itu untuk ICU sudah ada 622 dan terpakai sekitar 300-an.
Ganjar menerangkan, saat ini vaksin Covid-19 sudah disiapkan dan pemerintah sudah menyiapkan baik SDM hingga peralatan pendukung. Namun, ia meminta masyarakat tidak boleh abai dengan protokol kesehatan mengingat pandemi belum usai.
"Meski vaksin sudah ada, tapi ingat bahwa vaksin yang sudah ada saat ini harus dioptimalkan. Apa itu, ya masker ini. Vaksin yang baik ya jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, karena inilah vaksin yang paling hebat. Kita tidak bisa bergantung hanya pada vaksin yang ada nanti," paparnya.
Ganjar sendiri belum tahu, apakah virus Corona jenis baru sama seperti yang ada di Inggris. Namun beberapa minggu yang lalu, Ganjar mengatakan sudah mendapatkan informasi bahwa mutasi virus ini sudah sampai ketujuh.
"Artinya, dengan kondisi seperti ini, mari kita waspada. Ayo kita sendiri yang harus menjaga. Apakah virusnya menjadi lebih berbahaya, mudah menular saya kurang ahli soal ini. Tapi yang penting mari kita peduli dan menjaga diri sendiri agar aman," terangnya.
Disinggung terkait antisipasi penambahan kasus, Ganjar menegaskan bahwa seluruh rumah sakit di Jawa Tengah semuanya sudah melakukan penambahan, baik tempat tidur isolasi maupun ICU. Selain itu, optimalisasi tempat isolasi mandiri terpadu juga terus ditingkatkan.
"Kami memantau terus menerus dan penambahan-penambahan sudah dilakukan. Meskipun begitu, saya meminta kepada masyarakat yang OTG, tidak usah ke rumah sakit. Kalau dites positif dan OTG, bisa isolasi mandiri di rumah atau tempat isolasi terpusat, agar manajemen rumah sakit menjadi baik," ucapnya.
Baca juga:
- Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona di Amerika Serikat
- WHO Belum Terima Laporan Varian Baru Covid-19 Masuk Indonesia
- Antisipasi Varian Baru Covid-19, Ini Kata Epidemiologi
Ganjar menegaskan sampai saat ini kondisi rumah sakit di Jawa Tengah masih terkendali. Hanya ada beberapa rumah sakit di daerah yang kesulitan melakukan penambahan tempat tidur maupun ICU.
"Saya minta segera usulkan ke kami, nanti kami akan cepat membantu," imbuhnya
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menuturkan penambahan tempat tidur isolasi di rumah sakit selama sebulan terakhir lebih dari 1.000 unit. Sementara untuk ICU, penambahannya mencapai ratusan.
"Sampai saat ini, Jateng memiliki 8.096 tempat tidur isolasi dan baru terpakai 5.000-an tempat tidur. Sementara itu untuk ICU sudah ada 622 dan terpakai sekitar 300-an. Penambahan akan terus kami lakukan agar penanganan Covid-19 di Jateng lebih baik," imbuhnya. []