Warung Makan di Sleman Diduga Dibakar Orang

Warung makan di Berbah, Sleman diduga dibakar orang tidak dikenal. Polisi masih menyelidiki peristiwa yang terjadi pada Rabu 15 Januari dini hari.
Warung makan penyet di Berbah, Kabupaten Sleman yang diduga dibakar oleh orang tidak dikenal. Polisi masih menyelidiki kasus ini. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Sebuah warung makan penyetan yang berada di Dusun Sentono Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta diduga dibakar oleh orang tak dikenal. Pihak Polisi langsung melakukan penyelidikan untuk mengusut siapa pelaku pembakaran tersebut.

"Memang betul ada laporan tersebut. Kasusnya masih dalam proses penyelidikan," kata Kapolsek Berbah, Komisaris Polisi Agus Zaenudin, Kamis 16 Januari 2020.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mencari penyebab kebakaran warung makan tersebut. Apakah benar ada indikasi teror dari orang tak dikenal atau disebabkan faktor lainnya. Peristiwa itu terjadi pada Rabu 15 Januari 2020 sekitar pukul 04:10 pagi buta.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Berbah, Iptu Eko Udi saat berada dilokasi mengaku masih mendalami kasus kebakaran itu. Sejumlah barang bukti berupa bekas botol plastik yang terbakar menempel di atas meja dan menempel di kayu. "Barang bukti sudah kita amankan, kita masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran ini," kata Iptu Eko.

Menurut Eko, akibat kebakaran tersebut beberapa perabotan milik korban seperti usuk warung, jendela dan asbes terbakar, serta kaca dapur samping kiri atas pecah. Korban menderita kerugian akibat kejadian itu mencapai Rp 5 juta.

Saya panik dan berteriak minta tolong ke warga.

Anak pemilik warung, Hanif Cahyo Nugroho 23 tahun, mennceritakan bagaimana kobaran api itu ada di warungnya. Peristiwa itu bermula saat dia menutup warung makan pukul 02:00 WIB. Setelah selesai dengan pekerjaanya, Hanif mengaku masih duduk santai di dalam warung.

Saat Hanif ke kamar mandi, tiba-tiba mendengar suara sepeda motor jenis Matic yang berhenti di depan warungnya. Hanif tidak merasa curiga dan mengira pengendara itu seorang ojek online. "Saya kira ojek online yang akan mengambil makanan. Dari kamar mandi saya berteriak 'sebentar'," katanya saat ditemui di rumahnya.

Tidak lama setelah motor itu berhenti, Hanif mendengar suara kaca warung pecah. Dia kaget dan penasaran dengan sumber suata itu, lalu bergegas keluar dari kamar mandi untuk mengecek kondisi di luar.

Saat keluar kamar mandi, Hanif sudah melihat kobaran api yang membakar dapur dan atap yang berada di depan warung. Hanif dengan cepat langsung bergegas membuka regulator gas dan mengeluarkan sepeda motornya. "Saya panik dan berteriak minta tolong ke warga," ujarnya.

Warga yang mendengar teriakan Hanif berdatangan ke lokasi kejadian. Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Beruntung api hanya membakar bagian depan warung, setelah kobaran tersebut bisa dipadamkan.

Hanif mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebab kejadian kebakaran itu. Dia tidak menyangka warung makan milik orang tuanya yang dirintis sejak enam bulan ini dibakar oleh orang tidak dikenal.

Dia dan keluarganya merasa tidak pernah mempunyai permasalahan dengan orang lain. "Saya tidak punya masalah dengan orang lain, saya dan keluarga tinggal disini baru enam bulan. Sebelumnya saya tinggal di Klaten, Jawa Tengah," ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Selain Molotov, Rumah Makan Padang di Sleman Dirusak
Rumah makan Padang di Sleman dirusak orang tidak dikenal. Lokasinya tidak jauh dari teror molotov, waktunya juga diduga bersamaan, Rabu dini hari.
Teror Pecah Kaca Rumah Terjadi di Sleman
Teror pecah kaca rumah terjadi Berbah, Sleman, Yogyakarta. Ada 4 gotri di TKP. Polisi masih menyelidiki apakah dari airsoftgun atau benda lain.
Curi Barang Modus Pecah Kaca Mobil Terjadi di Jogja
Aksi pencurian barang dengan modus pecah kaca mobil terjadi di Kota Yogyakarta. Dua laptop dicuri dalam aksi itu.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.