Mandailing Natal - Hanafi Nasution memilih mundur dari jabatannya sebagai Kepala Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, menyusul aksi warganya memblokir jalan lintas sumatera atau jalinsum pada Selasa, 16 Juni 2020.
Aksi itu sebagai bentuk protes dan menuntut agar bantuan sosial atau bansos terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dibagi rata kepada seluruh kepala keluarga di desa mereka.
Pengunduran diri Hanafi Nasution tertuang dalam sebuah surat pernyataan yang ditandatangani oleh yang bersangkutan di atas materai 6.000.
Dalam surat pernyataan itu, Hanafi Nasution menyatakan pengunduran diri dari Kepala Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal. Adapun hak-hak hukum yang bersangkutan, akan dipergunakan di kemudian hari.
Usai membuat surat pengunduran diri, Hanafi Nasution kemudian membacakan isi surat tersebut di hadapan peserta musyawarah desa bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan.
Blokade jalan yang dibuat oleh warga sudah dibuka. Dan arus lalu lintas sudah kembali normal
Sutan Nomba Lubis, tokoh masyarakat Desa Hutapuli menyebutkan, kepala desa memilih mengundurkan diri dari jabatannya setelah terus didesak oleh warga.
"Kepala desa memilih mengundurkan diri, dan yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan pengunduran dirinya," ungkapnya.
Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mandailing Natal, Ajun Komisaris Besar Polisi Horas Tua Silalahi mengatakan, situasi di sekitar lokasi sudah kembali kondusif, dan arus lalu lintas sudah lancar.
"Blokade jalan yang dibuat oleh warga sudah dibuka. Dan arus lalu lintas sudah kembali normal," katanya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal melakukan aksi blokir jalinsum.
Mereka melakukan aksi sebagai bentuk protes kepada pemerintah desa setempat yang dinilai tidak adil membagikan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa.
Akibat aksi itu arus lalu lintas lumpuh. Kendaraan dari Kota Padangsidempuan menuju Kabupaten Mandailing Natal maupun sebaliknya menumpuk terjebak di tengah aksi warga. []