Maros - Sejumlah warga belakangan ini semakin tidak percaya dengan adanya virus Corona. Banyak yang menyebut virus asal Wuhan, China ini hanya akal-akalan elite saja. Bahkan beberapa warga lebih mempercayai berita-berita yang sumbernya tidak jelas.
Bagi yang tidak percaya, semua orang berpeluang untuk terjangkit virus ini.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Maros, dr Syarifuddin mengatakan virus Corona tidak dapat dilihat secara kasat mata, untuk melihat ganasnya virus ini harus dilihat dengan menggunakan mikroskop.
"Bagi yang tidak percaya, semua orang berpeluang untuk terjangkit virus ini. Jangan sampai lengah dan mengabaikan protokol kesehatan yang berlaku," ujarnya.
Baca juga:
- Satu Pasien Covid-19 di Maros Meninggal
- Update Covid-19 Maros, Sepekan Sembuh 37 Orang
- Berkah Idul Adha, Tidak Ada Tambahan Covid-19 di Maros
- Pasien Sembuh Covid-19 di Maros Bertambah 24 Orang
Syarifuddin berpesan kepada masyarakat di Maros untuk senantiasa menjaga diri dan keluarga dari serangan Covid-19 dengan melaksanakan protokol kesehatan. Apalagi kegiatan menjalankan protokol kesehatan bukan hanya di Maros, atau disekitarnya saja tapi berlaku diseluruh penjuru dunia.
"Sebaiknya dalam menghadapi pandemi Covid-19, kita semua lebih baik melakukan pencegahan dengan menjalankan protokol kesehatan. Jangan sampai terjangkit baru percaya dengan adanhya pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
Dengan menjalankan protokol kesehatan dengan baik, peta penyebaran Covid-19 akan lebih mudah untuk ditekan. Dan jika ada yang sudah terkonfirmasi positif membuat petugas akan lebih mudah untuk melakukan pelacakan.
Diketahui hingga Senin, 3 Agustus 2020 data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Maros mencatat sudah 401 orang warga yang terkonfirmasi virus Corona.
"Dari total itu, yang sembuh sudah sebanyak 280 kasus sementara yang masih konfirmasi positif 112. Dan yang meninggal sembilan orang," jelasnya. []