Warga Palestina Tunggu Keputusan Pengadilan Israel

Sepetak gurun di ujung jalan panjang dan berdebu di Tepi Barat, selama 20 tahun ini diperselisihkan di pengadilan
Warga Palestina kibarkan bendera nasional sdi Kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, serukan penghentian perpecahan antara Fatah dan Hamas dan penyatuan Tepi Barat dan Jalur Gaza, 12 Januari 2019. (Foto: voaindonesia.com/AFP )

Jakarta - Khirbet Al-Majaz, sepetak gurun di ujung jalan panjang dan berdebu di Tepi Barat, selama 20 tahun ini diperselisihkan di pengadilan. Orang-orang Beduin Palestina di wilayah itu terancam diusir jika Pengadilan Tinggi Israel menerima upaya militer untuk menyatakan daerah itu sebagai tempat pelatihan, seperti dilansir dari kantor berita "AFP".

Tentara Israel, yang menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967, tidak berpangkalan di Khirbet Al-Majaz. Ketika sejumlah diplomat berkunjung ke sana pekan ini, hanya tampak kawanan kambing sedang merumput.

Pada awal 1980-an, tentara menyatakan wilayah seluas 30 km persegi itu, yang dikenal sebagai Masafer Yatta di ujung selatan Tepi Barat, sebagai wilayah militer terbatas. Militer Israel menyebutnya "Zona Tembak 918" dan mengklaim wilayah itu tidak berpenghuni.

Sekitar 1.000 orang Beduin tinggal di sana. Mereka mengatakan Masafer Yatta adalah rumah rakyat mereka jauh sebelum tentara Israel menginjakkan kaki di Tepi Barat.

Ketua B'Tselem, LSM anti-pendudukan Israel, Hagai El-Ad, mengatakan, "Menyatakan daerah itu sebagai zona tembak adalah alasan. Tujuannya adalah membersihkan wilayah Palestina." (ka/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
MUI Beri Pernyataan Rencana Israel Caplok Tepi Barat
MUI mengecam tindakan Israel yang berencana melakukan aneksasi atau pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat.
Israel Bakal Caplok Tepi Barat, Palestina Bereaksi
Mahmoud Abbas: jika Israel mencaplok Tepi Barat Sungai Jordan, termasuk Lembah Jordan dan Laut Mati, maka semua kesepakatan akan mati.
Buntut Pengakuan Trump Atas Jerusalem, Situasi Tepi Barat Palestina Memanas
Warga tepi barat Palestina menentang pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tentang pengakuannya atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.