Warga Kuningan Lebih Banyak Pilih Prabowo

Hasil perolehan suara di Kabupaten Kuningan menunjukkan Prabowo-Sandi lebih unggul dibandingkan Jokowi-Ma'ruf.
Ketua KPU Jawa Barat, Rifqi Ali Mubaroq di sela-sela rekapitulasi suara di KPU Jawa Barat, Bandung, Kamis 9 Mei 2019. (Foto: Tagar/ Fitri Rachmawati)

Bandung - Hasil rekapitasitulasi perolehan suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden di Kabupaten Kuningan menunjukkan Prabowo-Sandi lebih unggul dibandingkan Jokowi-Ma'ruf. Prabowo-Sandi meraih 376.259. Lalu Jokowi-Ma'ruf Amin hanya memperoleh 252.373 suara.

Dari hasil perolehan suara tersebut semua saksi, baik itu saksi kubu pasangan capres dan cawapres maupun saksi seluruh partai politik tak ada yang menyatakan keberatan, semua setuju atas hasil tersebut.

Namun berbeda dengan Bawaslu Jawa Barat yang melihat adanya ketidaksesuaian data pada total pemilih disabilitas dan daftar pemilih khusus (DPK) yang menggunakan hak pilihnya antara Pilpres dan jenis pemilihan lainnya.

"Data keseluruhan DPK dan disabilitas yang menggunakan hak pilih selisihnya cukup signifikan. Ini harus dijelaskan kenapa," tutur Ketua Bawaslu Jawa Barat Abdullah Dahlan di tengah-tengah proses rekapitulasi suara di KPU Jawa Barat, Bandung, Kamis 9 Mei 2019.

Temuan selisih tersebut pun diutarakan oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Kuningan Jubaedi. Memang dalam data yang dimiliki oleh Bawaslu Kabupaten Kuningan terdapat ada selisih data pemilih yang menggunakan hak pilih dari DPK dan disabilitas pada semua jenis pemilihan, atau tidak hanya pada pemilihan presiden dan wakil presiden saja.

"Apa yang disampaikan oleh Ketua Bawaslu Jawa Barat itu benar, tak hanya pada pemilihan presiden dan wakil presiden saja tetapi semua jenis pemilihan, ini harus ada koreksi dari KPU Kabupaten Kuningan," jelas dia.

Tetapi untuk pemilihan presiden dan wakil presiden selisih hanya sedikit saja pada hak pilih untuk DPK dan disabilitasnya. Terbanyak justru selisih pada pemilihan legislatif di semua tingakatan.

"Misalkan untuk total DPK Pilpres, data kami 2.515 tetapi KPU Kabupaten Kuningan 2.526. Tolong, kami dijelaskan kenapa bisa selisihnya," ujar dia.

Menanggapi atas adanya selisih tersebut, Ketua KPU Kabupaten Kuningan Asep Z Fauzi mengakui bahwa ada ketidaksesuaian data yang tidak terkoreksi dalam berita acara atau BB-1 yang dimiliki Bawaslu dengan KPU Kabupaten Kuningan, karena terlambat mengoreksi.

"Saya akui memang ada kesalahan input data, dan beberapa kali ada kekeliruan. Untuk itu, saya izin untuk mengoreksi saat ini juga, " kata Asep.

Di tempat yang sama, Ketua KPU Jawa Barat Rifqi Ali Mubaroq menegaskan bahwa semua pihak yang ada di dalam ruangan rekapitulasi suara sependapat dengan hasil dari perolehan suara Pilpres. Hanya ada catatan dari Bawaslu Kabupaten Kuningan dan Provinsi Jawa Barat.

"Clear ya, yang pemilihan presiden. Catatan hanya data pemilih saja yang ditemukan antara data pemilih dan pengguna hak pilih khusunya DPK dan disabilitas. Silakan untuk diperbaiki segera," pinta dia.

Rifqi menambahkan, untuk hari ini Kabupaten Kuningan belum selesai karena masih ada perbaikan. Sehingga belum bisa ditetapkan.[]

Baca juga:

Berita terkait