Warga Kulon Progo Pakai Besek untuk Wadah Daging Kurban

Di mana plastik kresek tidak menjadi prioritas utama untuk wadah daging kurban.
Penggunaan besek dan ancak anyaman bambu untuk wadah daging kurban. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo- Hari raya Idul Adha 1440 H akhirnya tiba, dan seluruh masyarakat muslim merayakannya, termasuk juga di Kabupaten Kulon Progo, DIY. Sejumlah tempat ibadah umat muslim tampak sibuk, melakukan prosesi penyembelihan hewan kurban.

Dalam penyembelihan hewan kurban di Kulon Progo pada tahun ini ada yang berbeda, di mana plastik kresek tidak menjadi prioritas utama untuk wadah daging kurban.

Sejumlah masjid atau tempat ibadah muslim lainnya di Kulon Progo mulai beralih menggunakan wadah pengganti kantung plastik, yang dinilai ramah lingkungan.

Salah satunya Masjid Ath Thohiroh di Desa Giripeni, Kecamatan Wates, Kulon Progo. Takmir masjid setempat, memutuskan menggunakan besek anyaman bambu serta ancak anyaman daun kelapa sebagai wadah ketika pendistribusian daging kurban.

Besek digunakan untuk daging sapi, sedangkan ancak untuk wadah daging kambing, dengan tujuan agar tidak tercampur.

"Panitia penyembelihan hewan kurban menyediakan 1.300 besek atau 650 pasang besek dan 250 ancak untuk wadah daging kurban," ujar Ketua Takmir Masjid Ath Thohiroh, Nurul Iswantoro, Minggu 11 Agustus 2019.

Nurul menjelaskan, meski baru pertama kali melakukan, namun penggunaan wadah berbahan organik tersebut karena pihak takmir ingin menjaga lingkungan sekaligus mematuhi edaran Pemkab Kulon Progo.

Penggunaan besek ditambahkan Nurul, juga merupakan dukungan program Bela Beli Kulon Progo, karena besek hasil produksi warga lokal, dibeli untuk memenuhi kebutuhan wadah daging kurban.

Sementara untuk penggunaan ancak anyaman bambu atau dinamakan juga plekenthong, merupakan salah satu upaya warga dalam melestarikan kebudayaan.

"Sebelum besek anyaman bambu digunakan, ancak menjadi tempat makanan ketika warga mengadakan sebuah acara seperti syukuran," ungkapnya.

Nurul menjelaskan, dalam Idul Adha tahun ini, Masjid Ath Thohiroh menerima 26 hewan kurban dari 75 sohibul kurban. Jumlah tersebut, terdiri delapan ekor sapi dan 18 ekor kambing, yang dagingnya diperuntukkan bagi 650 penerima.

"Rencananya 450 jatah daging kurban, akan dibagikan untuk warga sekitar. Sementara sisanya yaitu 200, akan didistribusikan ke panti asuhan yang mengajukan proposal," katanya.

Camat Kecamatan Nanggulan Duana Heru Supriyanta mengatakan, sejumlah tempat ibadah umat muslim di Nanggulan sudah menggunakan besek dengan alas daun bambu, untuk wadah daging kurban.

"Ada di Dusun Sadang Desa Tanjungharjo, Dusun Gendol Desa Banyuroto, Masjid Al munawar Dlingo, Banyuroto, Dusun Ngrojo Desa Kembang, Dusun Krinjing Lor Desa Jatisarono, dan Dusun Bejaten," ujar Duana.

Dia mengharapkan, cara kebaikan seperti ini akan mampu menular ke dusun yang lain. Semakin lama harapannya akan menjadi sebuah keharusan, dan ada rasa malu kalau tidak mengikuti tren ini.

"Tren ke depan adalah back to nature, menggunakan bahan ramah lingkungan," pungkas Duana.[]

Berita terkait
Sapi Kurban Jokowi Lukai Warga di Gunungkidul
Sapi kurban bantuan Presiden Joko Widodo sempat merepotkan warga saat disembelih di Kabupaten Gunungkidul.
Wapres JK Serahkan Sapi Kurban Presiden Jokowi di Makassar
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla saat menyerahkan sumbangan hewan qurban kepada Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di Lapangan Karebosi Makassar. (Foto : Jubir Wapres)
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara