Warga Krapyak Penderita Infeksi Wajah, Kondisinya Memprihatinkan

Pihak keluarga telah mengupayakan kesembuhan Amat Surip dengan membawanya di rujuk di Rumah Sakit Karyadi Semarang, memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan.
Plt. Walikota Pekalongan H.M. Saelany Machfudz, SE menyerahkan bantuan berupa dana santunan kepada salah satu warga Kelurahan Krapyak Gg.9 yang menderita infeksi menahun di bagian wajah, Jumat (17/11). (Foto: Yon)

Pekalongan, (Tagar 17/11/2017) - Amat Surip (67) tahun warga Krapyak Pekalongan Jawa Tengah, menderita infeksi dibagikan wajah. Kondisinya memprihatinkan, tidak terobati karena tak mampu.

Maskuri, putra kedua kakek ini menceritakan kronologi penyebab infeksi yang diderita bapaknya hampir di seluruh wajah.

“Awalnya ada tahi lalat dekat hidung, lha menurut teman bapak bisa diobati pakai durian yang dibakar lalu ditaruh di hidung, tapi malah jadi infeksi dan membengkak sampai besar hingga sekarang. Kejadiannya sendiri kurang lebih sudah 15 tahun yang lalu,” tutur Maskuri.

Sebetulnya pihak keluarga telah mengupayakan kesembuhan Bapak Amat Surip dengan membawa pasien untuk di rujuk di Rumah Sakit Karyadi Semarang, dengan memanfaatkan fasilitasi dari BPJS Kesehatan.

“Kami dari anak-anaknya telah berupaya untuk kesembuhan bapak dengan bolak-balik diperiksakan di RS. Karyadi Semarang, sudah sejak 10 tahun. Tapi sekarang berhenti sudah hampir 1 tahun lebih karena terbentur biaya,” jelasnya, Jum'at ( 17/11).

Pihaknya merasa berterima kasih, karena pemerintah kota Pekalongan memberikan bantuan. "Dengan adanya bantuan biaya dari Pak Wali ini, keluarga sangat terbantu. Alhamdulillah, artinya Pemerintah Kota tahu warganya dengan melihat langsung keadaannya,” ungkap Maskuri dengan penuh rasa haru.

Plt Walikota Pekalongan H.M. Saelany Machfudz, SE menyerahkan bantuan berupa dana santunan kepada salah satu warga Kelurahan Krapyak Gg.9 yang menderita infeksi menahun di bagian wajah, Jumat (17/11).

Saelany Machfudz menjelaskan bahwa bantuan kali ini didasarkan karena adanya surat pengajuan dari warga yang dialamatkan ke Dinsos-P2KB Kota Pekalongan. Kemudian Pemerintah Kota Pekalongan merespon dengan positif, sehingga bantuan berupa santunan dana sebesar 5 juta rupiah dapat segera disalurkan.

“Bapak Amat Surip ini sudah berhenti kontrol sudah lama, ini kan kasihan. Untuk bisa melanjutkan kontrolnya, Pemkot membantu dari sisi biaya yang bisa digunakan untuk transportasi maupun biaya hidup selama menjaga di Semarang,” kata Saelany.

“Dari keterangan keluarga, sebenarnya BPJS sudah mem-backup semuanya, tetapi yang membuat kerepotan adalah ketika harus kontrol bolak balik kesana, dengan sekali kontrol bisa habis antara 200-300 ribu. Harapannya tentu saja kesembuhan dari Bapak Amat Surip,” pungkasnya. (yon)

Berita terkait