Tanah Datar - Dua kelompok masyarakat di dua nagari di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, terlibat bentrok, Kamis 5 Desember 2019. Tiga orang warga terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit karena mengalami luka-luka.
Kapolres Padang Panjang, AKBP Sugeng Hariyadi, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, aksi bentrokan dipicu persoalan tapal batas wilayah antara kedua nagari.
Konfliknya sudah lama dan sudah ada putusan Mahkamah Agung terkait kepemilikan lahan, namun belum membahas tapal batas.
Masyarakat yang terlibat bentrokan berasal dari Nagari Bungo Tanjung, Kecamatan Batipuh dan Nagari Sumpur di Kecamatan Batipuh Selatan.
"Benar ada kejadian itu. Tiga korban luka akibat gesekan antar warga dan sudah dilarikan ke RSUD Padang Panjang," kata Sugeng Hariyadi kepada Tagar melalui sambungan selulernya, Kamis 5 Desember 2019 malam.
Menurut Kapolres, sebelum bentrokan terjadi, telah dilakukan rapat untuk kesepakatan tapal batas wilayah yang diikuti beberapa nagari pada pagi harinya di kantor camat.
"Sudah ada kesepakatan, antara Nagari Sumpur, Malalo, Padang Laweh. Tapi secara sepihak Bungo Tanjuang memasang tapal batasnya di Sumpur, sehingga warga protes," katanya.
Atas kejadian itu, pihaknya akan mempertemukan pihak terkait pada Jumat 6 Desember 2019. Pertemuan tersebut mencari titik terang agar tidak lagi kian meluas.
"Konfliknya sudah lama dan sudah ada putusan Mahkamah Agung terkait kepemilikan lahan, namun belum membahas tapal batas," tuturnya. []