Bukittinggi - Penemuan sesosok mayat laki-laki menggegerkan warga Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittingi. Jasad bernama Julianes Noer alias Da Jon, 66 tahun itu, ditemukan dalam posisi terduduk di lantai dapur rumahnya.
Korban langsung dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk dilakukan pemeriksaan awal penyebab meninggalnya.
Informasinya, warga baru mengetahui Da Jon meninggal sekitar pukul 10.59 WIB. Penemuan mayatnya berawal dari kecurigaan pihak keluarga di perantauan yang tidak bisa menghubunginya sejak beberapa hari terakhir.
Kapolsek Kota Bukittinggi AKP Dedy Adriansyah membenarkan penemuan mayat tersebut. "Jasad ditemukan memakai baju kuning dan celana pendek. Korban pertama kali ditemukan warga bernama Erdi Efendi, 40 tahun, tukang las dan Datin, 62 tahun, pensiunan ASN, yang merupakan kerabat korban," katanya.
Menurut Dedy, kedua saksi ini sengaja datang ke lokasi kejadian untuk mengetahui keberadaan Da Jon. Mereka ke sana atas permintaan kakak Da Jon yang berada di Jakarta.
"Kronologinya bermula dari kakak korban, M Nazri yang mecoba menghubunginya via telepon. Tapi panggilan telpon itu tidak dijawab sang adik," katanya.
Merasa khawatir, M Nazri pun menghubungi Datin dan memintanya mengecek kondisi Da Jon. Semula, Datin pergi sendiri ke kediaman korban, namun tak sampai masuk ke dalam rumah karena kondisinya sepi.
"Saksi Datin mencari teman dan bertemu dengan saksi Erdi Efendi. Mereka lalu bersama-sama menuju rumah korban," katanya.
Sampai di rumah itu, keduanya memanggil korban hingga menggedor pintu. Namun, tak sekali pun sahutan Da Jon terdengar menjawab. Akhirnya, mereka membuka pintu samping sebelah kanan rumah dan langsung ke arah dapur.
Keduanya histeris ketika mendapati Da Jon dalam kondisi tidak bernyawa. Posisinya terduduk dan wajahnya tertelungkup ke lantai. Mereka pun cepat mengabarkan kejadian itu kepada ketua RW dan ketua RT hingga ke polisi.
"Korban langsung dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk dilakukan pemeriksaan awal penyebab meninggalnya," katanya.
Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga mengakui Da Jon juga menderita sakit. []