Warga Amerika Serikat Liburan Thanksgiving Saat Pandemi

Jutaan warga AS lakukan perjalanan untuk liburan Thanksgiving, abaikan anjuran tinggal di rumah saat lonjakan pandemi virus corona
Jalanan di kota Chicago, Illinois, AS macet karena warga melakukan perjalanan untuk bertemu keluarga mereka dalam hari raya Thanksgiving, 24 November 2020 (Foto: voaindonesia/Reuters)

Jakarta - Jutaan warga Amerika Serikat (AS) telah memulai perjalanan tahun ini untuk menghabiskan liburan Thanksgiving atau Hari Bersyukur bersama keluarga dan teman, meskipun ada peringatan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) agar warga tetap tinggal di rumah.

Laporan situs independe, worldometer, tanggal 26 November 2020, menunjukkan jumlah kasus virus corona di AS 13.137.962 dengan 268.219 kematian. Kasus baru harian juga paling banyak di dunia dilaporkan di AS dengan rekor 204.163 pada tanggal 20 November 2020.

Hari Kamis, 26 November 2020, ini adalah hari libur Thanksgiving (Hari Bersyukur) di Amerika dan jutaan orang Amerika berbondong-bondong ke bandara, stasiun kereta api, dan berkendara di jalan raya untuk pulang kampung untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dicintai, meskipun ada peringatan dari para dokter serta CDC agar warga tetap tinggal di rumah.

Banyak orang yang tidak mengindahkan nasihat tersebut, seperti seorang warga bernama Becca Yanez yang membeli tiket pesawat untuk mudik. “Kami belum merayakan hari bersyukur bersama keluarga dalam 12 tahun. Jadi, dengan penerbangan yang murah, dan saya sudah terjangkit Covid-19, maka saya berfikir seperti, ‘baik, saya bisa pergi ke suatu tempat.’”

para penumpangPara penumpang antre di bandara LaGuardia, Queens, New York Rabu, 25 November 2020, untuk merayakan liburan Thanksgiving bersama keluarga (Foto: voaindonesia/AP)

Para ahli mengatakan, sudah pernah terjangkit Covid-19 tidak menjamin kekebalan. Sebagian terjangkit lagi lebih dari sekali.

Para mahasiswa pulang dari perguruan tinggi baik untuk liburan atau untuk tinggal lebih lama karena kuliah tatap muka langsung dibatalkan, seperti di Will Mason College. Seorang mahasiswa di Will Mason College mengatakan, “Saya rasa saya benar-benar tidak ada pilihan untuk tetap tinggal di sana.”

Para pakar penyakit menular bersimpati dengan keadaan demikian. Dr Catherine Le bekerja di rumah sakit Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, California. “Saya memahami keinginan tersebut untuk masa liburan ini. Kita mengalami tahun yang sulit, dan inilah waktunya untuk liburan, dan kita ingin berada di sekitar teman dan keluarga, tetapi sangat penting untuk tetap tinggal di rumah,” ujarnya.

Para dokter, seperti Dr Le, memusatkan perhatian pada tingkat infeksi yang meningkat. “Setiap hari, ini adalah rekor baru. Ini sangat memprihatinkan.”

Dalam praktik, orang sulit untuk mengikuti pedoman CDC agar orang tetap menjaga jarak dan terpisah dengan orang lain setidaknya 6 kaki (atau 1,8 meter) di bandara, tempat peristirahatan jalan raya dan di stasiun kereta api.

Dr Le merekomendasikan makan di luar ruangan, jika memungkinkan, menjaga jendela tetap terbuka di rumah, menghindari keramaian di restoran, dan tidak antri di mana pun. “Cara penularan utama yang sekarang perlu kita perhatikan adalah cairan dari pernapasan (droplets). Oleh karena itu, perubahan rekomendasi yang sekarang adalah ‘Anda harus memakai masker, tolong pakai masker, semua orang memakai masker dan menjaga jarak fisik.’”

Dan yang ada kekhawatiran lagi: jutaan orang Amerika akan melakukan perjalanan akhir pekan setelah Thanksgiving dan berisiko terkena virus atau menyebarkannya dalam perjalanan pulang atau begitu mereka sampai di tempat tujuan.

Pakar kesehatan masyarakat khawatir dengan keadaan demikian, seperti kata Dr. Joe Gerald dari Universitas Arizona. “Ada 2-3 minggu yang mengerikan di depan kita. Jika kita tidak membuat perubahan pada perilaku dan kebijakan kita, tiga minggu setelah itu akan menjadi lebih buruk.”

Para ahli memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi di seluruh Amerika akan meledak tepat sebelum liburan Natal dan Tahun Baru, sebagian karena perayaan Thanksgiving. Dan, itu adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh seluruh dunia dengan cermat ketika liburan lainnya semakin dekat (lt/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Virus Corona di Amerika Serikat Jumlahnya Tembus 12 Juta
Kekhawatiran Presiden terpilih AS, Joe Biden, jika Presiden Trump halangi transisi pandemi virus corona meledak, kini kasus di AS lebih 12 juta
Cawapres Amerika Serikat Saling Kecam Soal Virus Corona
Debat antara calon wakil presiden (Wapres) Amerika Serikat, Pence vs Harris, saling kecam soal penanganan virus corona Presiden Trump
Warga Amerika Serikat Diminta Tidak Mudik di Masa Pandemi
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS meminta agara warga Amerika Serikat (AS) tidak mudik rayakan Thanksgiving tahun ini
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina