Warga Aceh di Malaysia Tagih Janji Pemerintah Aceh

Warga Aceh yang telah menetap di Malaysia ikut berdampak akibat adanya kebijakan lockdown mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pekerja konstruksi dari berbagai daerah di Jawa Timur berkumpul di rumah sewa mereka di Jalan Pasir Merah Batu 5 Klang Lama, Kuala Lumpur, Jumat, 27 Maret 2020 selama Perintah Kawalan Pergerakan (MOC) mulai (18/3) hingga (14/4) untuk membatasi COVID-19. Para pekerja yang kesulitan bahan makanan dan keuangan tersebut sedikit terbantu setelah ada bantuan dari relawan Muhammadiyah yang didukung KBRI Kuala Lumpur. (Foto: Antara/Agus Setiawan)

Lhokseumawe - Warga Aceh yang telah menetap di Malaysia ikut berdampak akibat adanya kebijakan lockdown yang dilakukan untuk untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Dengan adanya kebijakan tersebut, Pemerintah Aceh berencana akan mengirimkan bantuan 10.000 Paket Sembako, bagi masyarakat yang telah menetap di Negeri Jiran tersebut. Hingga kini bantuan itu belum tiba.

Ketua Perkumpulan Masyarakat Aceh di Malayasia, Bukhari mengatakan, hingga saat sekarang ini bantuan tersebut belum tiba di Malaysia dan pihaknya telah berkordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, namun tidak ada hasil.

Tapi masih banyak kondisi warga Aceh yang morat-marit di sini, terutama yang bekerja di pedalaman.

“Saya telah berkordinasi dengan pihak KBRI, namun bantuan itu tidak ada di sini. Bahkan sebelumnya pada saat buka puasa bersama dengan sesama masyarakat Aceh, saya tanya tentang hal itu, namun tidak ada juga,” ujar Bukhari, Sabtu, 16 Mei 2020.

Bukhari menambahkan, saat ini memang keadaan sudah mulai membaik, sekitar 70 persen masyarakat sudah bisa bekerja. Bagi masyarakat Malaysia sendiri kondisi itu sudah tergolong baik, tapi tidak berlaku bagi masyarakat Aceh yang telah lama merantau di negara tersebut.

Apalagi bagi yang bekerja di wilayah-wilayah pedalaman, bahkan ada yang tidak tahu mau makan apa, karena tidak ada uang sama sekali. Kondisi-kondisi seperti itu sangat mengiris hati.

Baca juga: Gadis Aceh Dijual ke Malaysia untuk Jadi Budak Seks

“Bagi warga Malaysia sendiri memang kondisinya sudah baik, karena kebijakan lockdwon sudah mulai longgar, tapi masih banyak kondisi warga Aceh yang morat-marit di sini, terutama yang bekerja di pedalaman,” tutur Bukhari.

Tambahnya, apabila Pemerintah Aceh ingin memberikan bantuan kepada masyarakatnya yang telah lama bermukim di Malaysia, maka harus melalui perkumpulan-perkumpulan yang resmi.

“Perkumpulan yang ada inilah yang paham dengan kondisi masyarakat di sini dan mengenal siapa saja masyarakat yang lebih membutuhkan,” katanya. []

Berita terkait
Pria 85 Tahun Bertahan Hidup dengan Gerobak di Aceh
Abdul Sani, 85 tahun, raganya sudah membungkuk, Matanya yang sudah rabun namun warga Subulussalam, Aceh ini tidak pernah mengeluh dengan keadaan.
Daya Tahan Tubuh Orang Aceh Kuat di Tengah Corona
Masyarakat di Aceh saat ini masih terbebas dari penularan virus corona. yang terkena virus mereka yang baru saja pulang dari luar daerah.
MPU Aceh Tak Larang Salat Idul Fitri Berjemaah
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh tak melarang jika pelaksanaan ibadah sunah salat Idul Fitri 1441 Hijriah tahun 2020.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.