Wapres Sayangkan Industri Media Jadi Kepentingan Kelompok

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyayangkan kondisi beberapa media yang kini menjadi industri untuk mengakomodasi kepentingan kelompok tertentu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (keempat kiri) memukul gong disaksikan Director-General UNESCO Irina Bokova (ketiga kiri), Menkopolhukam Wiranto (kiri), Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kedua kiri), Menkominfo Rudiantara (ketiga kanan), Mendikbud Muhadjir Effendy (kedua kanan) dan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo (kanan) pada pembukaan World Press Freedom Day di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (3/5). WPFD yang diikuti sekitar 1.300 jurnalis dalam dan luar negeri itu dalam rangka memperingati hari kebebasan pers dunia. (Foto: Ant/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, (Tagar 3/5/2017) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyayangkan kondisi beberapa media yang kini menjadi industri untuk mengakomodasi kepentingan kelompok tertentu.

"Sayangnya ini karena media sudah menjadi industri, kalau industri, tentu ada CEO-nya, ada pemegang sahamnya, tentu pemegang sahamnya tidak mau dirugikan, jadi sekarang tergantung Anda semua," kata Wapres dalam acara peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di Balai Sidang Jakarta (JCC), Rabu (3/5).

Komentar tersebut disampaikan Wapres untuk menanggapi masalah intervensi pemilik perusahaan dalam pemberitaan media yang dimilikinya.

"Semua tergantung Anda, pemerintah tidak mencampuri masalah internal," kata JK.

Meskipun demikian, Wapres mengimbau agar media arus utama memegang teguh kewajibannya kepada publik untuk menyampaikan berita yang sesuai fakta dan data yang objektif sesuai Kode Jurnalistik Pers Indonesia.

"Jadi jangan mau hak, tidak mau kewajiban," kata dia.

Terkait kebebasan pers di Indonesia, sebelumnya Wapres menyampaikan dalam pidato pembukaan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2017 bahwa hak tersebut harus digunakan untuk membangun negeri.

"Kebebasan bukan hanya hak, tetapi tentu mempunyai tanggung jawab, bukan lagi tanggung jawab terhadap sensor, tetapi tanggung jawab kepada etika dan aturan internal masing-masing media," kata dia.

Rangkaian acara peringatan Hari Peringatan Kebebasan Pers Sedunia 2017 berlangsung dari 1-4 Mei 2017 dan dihadiri 1.300 jurnalis dari dalam dan luar negeri.

Termasuk dalam rangkaian acara tersebut, yakni penyerahan Anugerah Kebebasan Pers Guillermo Cano dari UNESCO yang akan diselenggarakan di JCC, Rabu malam, dan rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo. (Fet/Ant)

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina